3 Juta Anak di Afrika Tengah dalam Krisis Serius, PBB dan UNICEF Serukan Aksi Global

3 Juta Anak di Afrika Tengah dalam Krisis Serius, PBB dan UNICEF Serukan Aksi Global

3 Juta Anak di Afrika Tengah dalam Krisis Serius, PBB dan UNICEF Serukan Aksi Global--Sumber gambar: Antaranews.com

RADAR JABAR - Pada hari Selasa (2/7), UNICEF mengungkapkan bahwa 3 juta anak di Republik Afrika Tengah (CAR) saat ini mengalami krisis yang sangat serius, dengan berbagai masalah yang saling berkaitan dan tumpang tindih. 

“Republik Afrika Tengah kini tengah berkutat dengan situasi tragis setelah menempati urutan pertama di antara 191 negara paling berisiko mengalami krisis dan bencana kemanusiaan,” kata Perwakilan UNICEF di CAR, Meritxell Relano Arana, dalam sebuah konferensi pers PBB di Jenewa.

Arana mengatakan bahwa situasi yang mengkhawatirkan ini menjadi tantangan berat dan mendesak bagi anak-anak di negara tersebut. Konflik dan ketidakstabilan yang berlangsung selama 10 tahun terakhir telah menempatkan setiap dari 3 juta anak dalam risiko.

Selain itu, ditemukan bahwa satu dari dua anak tidak memiliki akses ke layanan kesehatan, dan hanya sekitar sepertiga atau 37 persen yang bisa bersekolah secara teratur.

Hampir dua dari tiga atau 61 persen perempuan muda di negara ini harus menikah sebelum usia 18 tahun. Sementara itu, hampir 40 persen anak-anak di Afrika Tengah menderita kekurangan gizi kronis.

 

BACA JUGA: Gedung Putih Akui Kekhawatiran Publik atas Penampilan Biden dalam Debat dengan Trump

 

“Fakta bahwa krisis di CAR telah berlangsung selama bertahun-tahun dan sayangnya begitu banyak krisis global lainnya yang terus terjadi secara paralel, berarti bahwa kondisi anak-anak CAR menjadi sangat tidak terlihat,” ucap Arana.

Meskipun kondisi anak-anak di CAR tidak terlihat, penderitaan dan rasa kehilangan yang mereka alami sangat nyata, lanjutnya. Ia menegaskan bahwa Rencana Pembangunan Nasional yang baru dari pemerintah, bersama dengan komitmen lainnya untuk meningkatkan hak-hak anak, memberikan UNICEF dan mitranya mekanisme yang diperlukan untuk mendorong perubahan positif.

Dia memperingatkan bahwa krisis di Afrika Tengah akan menyebabkan banyak anak meninggal sia-sia, dan lebih banyak lagi yang akan menghadapi masa depan suram. Oleh karena itu, ia mendesak komunitas internasional untuk tidak melupakan anak-anak di Republik Afrika Tengah.

Sumber: antaranews .com