Presiden Turki Dorong Tindakan Global Menentang 'Tindakan Kekejaman' Israel
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.--ANTARA/Anadolu Agency/am
RADAR JABAR - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (17/6) mengajukan panggilan kepada komunitas internasional untuk mengakhiri "tindakan kekejaman" Israel dan penindasan sistematis terhadap rakyat Palestina.
Dalam pidatonya melalui konferensi video kepada anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) pada perayaan Hari Raya Idul Adha, Erdogan mengungkapkan bahwa rakyat Palestina, yang telah mengalami pendudukan dan pembantaian sistematis selama 76 tahun, sekali lagi merayakan Idul Adha dalam kesedihan dan berharap untuk perdamaian.
"Kepedihan 38 ribu saudara kita yang menjadi martir akibat genosida yang dilakukan pemerintahan Israel menyayat hati kita sebagai sebuah bangsa dan sebagai sebuah umat."
"Kita sedang menjalani hari-hari yang menguji tidak hanya identitas Muslim kita tetapi juga kemanusiaan kita. Menunjukkan reaksi terhadap pembantaian di Gaza bukan hanya tugas persaudaraan kita tetapi juga tugas kemanusiaan kita."
"Dunia harus mengambil langkah untuk melawan kekejaman Israel dan segera mencegah pembantaian yang kita saksikan setiap hari," ujar Erdogan.
BACA JUGA:Hamas Tegaskan Pembakaran di Penyebrangan Rafah oleh Israel Merupakan Tindak Kriminal
Erdogan mengungkapkan rasa sedihnya atas kematian 38 ribu saudara mereka yang menjadi korban genosida yang dijalankan oleh pemerintahan Israel, menyatakan bahwa ini merupakan ujian bagi identitas Muslim dan kemanusiaan mereka. Dia menegaskan bahwa menanggapi pembantaian di Gaza bukan hanya merupakan kewajiban solidaritas, tetapi juga kemanusiaan.
Presiden Turki itu juga mengkritik PM Israel Netanyahu karena menurutnya, tindakan tersebut hanya memperpanjang politik yang merusak di wilayah tersebut, termasuk bagi warga Israel sendiri.
"Kami dengan jelas menyampaikan sikap ini kepada rekan-rekan kami pada pekan lalu selama kunjungan kami ke Spanyol dan pada KTT Pemimpin G7 di Italia."
"Turki telah mengerahkan semua sumber daya kami untuk menciptakan perdamaian permanen di kawasan kami dan untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas genosida," tambah Erdogan.
BACA JUGA:Sekelompok Penjahat Bersenjata Culik 100 Orang di Wilayah Barat Laut Nigeria
Erdogan menekankan bahwa Turki telah berupaya keras untuk menciptakan perdamaian yang langgeng di kawasan tersebut dan untuk menegakkan keadilan atas pelanggaran hak asasi manusia yang diduga dilakukan oleh Israel. Turki juga bergabung dengan upaya internasional untuk menekan Israel agar menghormati gencatan senjata yang permanen.
Selain itu, Erdogan menyuarakan komitmennya untuk menyatukan negara-negara Islam dalam upaya untuk meningkatkan pengakuan terhadap negara Palestina, serta untuk membantu mengatasi konflik dan krisis kemanusiaan di berbagai belahan dunia Islam.
"Kami tidak tinggal diam atas tragedi yang terjadi di belahan dunia Islam lainnya, termasuk Gaza. Upaya kami terus berlanjut untuk mengakhiri konflik persaudaraan di Sudan yang telah berlangsung selama lebih dari setahun." ujar Presiden Turki tersebut.
BACA JUGA:Kemlu RI Sebut Konflik Rusia-Ukraina Perlu Diselesaikan Melalui Upaya Bersama Semua Pihak
"Dari Libya hingga Somalia, dari Afghanistan hingga Yaman, di mana pun ada masalah, ketidakstabilan, atau tragedi, kami bergegas membantu mereka yang tertindas tanpa diskriminasi." tambahnya
Israel telah dikecam secara internasional karena melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Otoritas kesehatan setempat mencatat bahwa lebih dari 37.300 warga Palestina, termasuk banyak perempuan dan anak-anak, tewas dalam konflik tersebut, sementara lebih dari 85 ribu lainnya mengalami luka-luka.
Lebih dari delapan bulan setelah perang dengan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur dan mengalami blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Sumber: antara