Perhatikan, Ini 8 Penyebab Terjadinya Gizi Buruk Pada Anak Balita yang Perlu Diwaspadai
Ilustrasi--Sumber gambar: freepik.com
RADAR JABAR - Gizi buruk merupak kondisi yang serius dimana asupan makanan yang masuk kedalam tubuh tidak sesuai dengan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
Gizi buruk pada anak balita merupakan masalah kesehatan yang serius dan berdampak jangka panjang pada perkembangan dan pertumbuhan anak.
Selain itu gizi buruk juga bisa berdampak pada kondisi mental anak. Gizi buruk pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berhubungan.
Berikut penyebab Gizi buruk pada anak:
1. Ketersediaan Pangan dan Pola Asuh
Ketersediaan pangan yang memadai sangat penting untuk memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup. Sayangnya, di banyak daerah di Indonesia, akses terhadap pangan bergizi masih terbatas. pola asuh yang tidak tepat juga berkontribusi besar terhadap gizi buruk. Orang tua yang tidak memiliki pengetahuan cukup tentang kebutuhan gizi anak cenderung memberikan makanan yang tidak seimbang.
2. Penyakit Infeksi
Penyakit infeksi seperti diare, pneumonia, dan malaria sering kali menyebabkan anak kehilangan nafsu makan dan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dengan baik. infeksi saluran pernapasan akut dan diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak balita, yang juga berkontribusi pada masalah gizi buruk.
BACA JUGA: 5 Makanan Penambah Nafsu Makan Anak untuk Menyiasati Tumbuh Kembang Si Kecil!
3. Kondisi Sosial Ekonomi
Kondisi sosial ekonomi keluarga juga memegang peranan penting dalam menentukan status gizi anak. Anak-anak dari keluarga miskin lebih rentan mengalami gizi buruk karena keterbatasan akses ke makanan bergizi, layanan kesehatan, dan sanitasi yang memadai. Ketidaksetaraan ekonomi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap status gizi anak-anak di negara berkembang.
4. Kurangnya Pendidikan dan Informasi
Tingkat pendidikan orang tua, terutama ibu, sangat mempengaruhi pengetahuan tentang nutrisi dan kesehatan anak. Pendidikan ibu memiliki korelasi dan dampak positif dengan status gizi anak. Ibu yang berpendidikan lebih cenderung memahami pentingnya makanan bergizi dan praktik kebersihan yang baik, sehingga mampu mencegah gizi buruk pada anak mereka.
5. Praktik Pemberian Makan yang Tidak Tepat
Praktik pemberian makan yang tidak tepat, seperti pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang terlalu dini atau terlalu lambat, juga berkontribusi pada gizi buruk. Menurut World Health Organization (WHO), pemberian MPASI yang tepat waktu dan bergizi sangat penting untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal.
6. Ketersediaan Layanan Kesehatan
Akses yang terbatas terhadap layanan kesehatan berkualitas juga menjadi faktor penyebab gizi buruk. Anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap atau perawatan medis saat sakit lebih rentan mengalami gizi buruk. Intervensi kesehatan yang mencakup imunisasi, suplemen mikronutrien, dan pengobatan penyakit infeksi dapat secara signifikan mengurangi angka gizi buruk pada anak-anak.
Sumber: