PBB Minta Gencatan Senjata, Hamas Setujui, Tapi Israel Tetap Bebal Serang Rafah

PBB Minta Gencatan Senjata, Hamas Setujui, Tapi Israel Tetap Bebal Serang Rafah

Serangan Israel di Rafah Jalur Gaza-Ist-

RADAR JABAR - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyatakan keprihatinan yang mendalam terhadap kemungkinan adanya serangan besar dari Israel ke Rafah, sebuah daerah yang dipadati oleh pengungsi di wilayah selatan Jalur Gaza.

Operasi pengeboman oleh pasukan Israel telah dimulai di Rafah, yang saat ini dihuni oleh jutaan orang, pada hari Selasa (7/5/2024).

Sebelumnya, militer Israel telah menginstruksikan sekitar 100.000 penduduk di sebelah timur Rafah untuk mengungsi ke zona yang telah ditetapkan sebagai "zona kemanusiaan."

Pemerintah Israel telah mengancam untuk mengambil tindakan militer terhadap Rafah, yang dituduh sebagai basis bagi Hamas, dan telah mengulangi ancaman tersebut berkali-kali.

"Saya sangat khawatir dengan indikasi bahwa operasi militer berskala besar di Rafah berkemungkinan dilakukan dalam waktu dekat," kata Guterres via media sosial X, Selasa (7/5).

"Perlindungan warga sipil sangat penting dalam hukum internasional," katanya menegaskan.

BACA JUGA:Israel Sekali Lagi Halangi Komisaris Jenderal UNRWA Masuk ke Gaza

Laporan menyebutkan bahwa pasukan militer Israel telah melakukan serangan darat terbatas ke arah timur Rafah pada hari Selasa.

Mereka dikabarkan berusaha untuk mengendalikan titik penyeberangan Rafah-Mesir. Pengiriman bantuan kemanusiaan melalui titik penyeberangan Rafah terpaksa terhenti karena kehadiran tank-tank Israel yang masuk ke dalam kota Rafah, hanya sekitar 200 meter dari perbatasan Mesir.

Pada hari Selasa juga, dilaporkan bahwa pasukan Israel melakukan pengeboman di tiga lokasi di Rafah, menyebabkan kematian sedikitnya 12 warga Palestina.

Dengan mempertimbangkan meningkatnya ketegangan di Jalur Gaza, Sekretaris Jenderal PBB, Guterres, menyerukan kepada Hamas dan pemerintah Israel agar segera mencapai kesepakatan untuk mencapai gencatan senjata.

BACA JUGA:Imbas ‘Genosida’ di Jalur Gaza, Kolombia Pilih Putus Hubungan dengan Israel

"Saya menekankan lagi seruan mendesak saya kepada pemimpin Hamas dan pemerintah Israel untuk mencapai kesepakatan dan menghentikan penderitaan ini," kata Guterres.

Hamas telah setuju dengan proposal gencatan senjata yang disusun oleh Qatar dan Mesir. Namun, Israel masih belum mengambil keputusan terkait hal ini.

Sumber: