Pengumuman Program Beasiswa BPI dari Kemendikbudristek, Ada 10 Jenis Penerima Bantuan
Pengumuman Program Beasiswa BPI dari Kemendikbudristek-BPI-
RADAR JABAR - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui BPPT, Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, kembali mengumumkan peluncuran Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Tahun 2024.
Kerjasama antara Kemendikbudristek dan LPDP menyediakan kesempatan bagi pelajar, pendidik (dosen ber-NIDN dan guru), serta pihak yang terlibat dalam bidang budaya untuk mengejar pendidikan, baik tingkat sarjana maupun non-gelar, di dalam maupun luar negeri.
Program BPI ini merupakan bagian dari upaya Kemendikbudristek dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia Indonesia.
"Ini adalah kesempatan bagi para pendidik dan insan budaya untuk meningkatkan kapasitas mereka dan pada gilirannya menginspirasi generasi mendatang,” kata Sekretaris Jenderal, Suharti, dalam sambutannya di Jakarta.
BACA JUGA:Prabowo Subianto Berikan Beasiswa Pada 22 Mahasiswa Palestina untuk Dukung Kemerdekaan
Sejak tahun 2021, Kemendikbudristek telah menyediakan beasiswa BPI kepada 9.951 individu. Jumlah tersebut terdiri dari 2.015 penerima beasiswa untuk tingkat S1, 1.804 penerima untuk S2, dan 6.132 penerima untuk S3.
Dari total tersebut, sebanyak 8.644 orang (86,87%) menerima beasiswa untuk studi di dalam negeri, sementara 1.307 orang (13,13%) untuk studi di luar negeri.
Selain itu, Kemendikbudristek juga memberikan beasiswa non-gelar Darmasiswa, yang telah menjadi bagian dari program BPI sejak tahun 2023.
Beasiswa ini ditujukan untuk mahasiswa asing yang mempelajari budaya dan bahasa Indonesia di universitas-universitas dalam negeri selama periode 10 sampai 12 bulan.
Pada tahun 2023, jumlah penerima beasiswa Darmasiswa sebanyak 282 (2,83%) dari keseluruhan skema BPI.
Abdul Haris, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, mengungkapkan bahwa daftar perguruan tinggi yang menjadi tujuan program beasiswa ini terus bertambah.
Menurutnya, ini merupakan hasil dari koordinasi yang efektif antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dengan Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, yang telah berhasil melibatkan institusi-institusi yang berminat untuk menjadi tujuan studi. Selain itu, pada tahun 2024, program BPI telah diperluas, terutama untuk skema calon dosen.
”Di tahun sebelumnya calon dosen masih terbatas untuk jenjang S2, namun di tahun ini, skema tersebut diperluas dengan adanya calon dosen program percepatan gelar (fast track) S2 dan S3, khususnya untuk studi di luar negeri,” katanya.
Sumber: