Pembangunan Masjid Indonesia Nagoya Dimulai

Pembangunan Masjid Indonesia Nagoya Dimulai

Ketua Yayasan Masjid Indonesia Nagoya (MINA) Kumala Dewi memberikan sambutan terkait pembangunan MINA.-KBRI Tokyo-Antara

RADAR JABAR - Pembangunan Masjid Indonesia Nagoya (MINA) di Jepang telah memasuki tahap konstruksi dan dijadwalkan selesai pada 30 Maret 2025, yang bertepatan dengan perayaan Idul Fitri.

"Kami optimistis Insyaallah proyek masjid ini membawa manfaat untuk seluruh masyarakat Muslim," ujar Ketua Yayasan Masjid Indonesia Nagoya, Rakhma Kumala Dewi, dalam pernyataan resmi di Tokyo, pada hari Selasa (30/4).

Panitia Pembangunan Yayasan MINA Islamic Center Indonesia Nagoya, yang terdiri dari 23 anggota, telah menyelesaikan proses pembelian bangunan tiga lantai dengan luas tanah 160,18 meter persegi dan luas lantai 281.42 meter persegi pada 18 Januari. Bangunan ini akan diubah menjadi Masjid Indonesia Nagoya di Nishi-ku, yang terletak di pusat kota Nagoya.

BACA JUGA:AS Sebut Lima Unit Militer Israel Ditemukan Lakukan Pelanggaran HAM

Lokasi Masjid Indonesia ini sangat strategis, berdekatan dengan Nagoya Castle, yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun internasional. Total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan masjid tersebut adalah 90 juta yen atau sekitar Rp9,9 miliar.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, yang juga menjadi penasehat panitia pembangunan masjid tersebut, mendukung pembangunan masjid ini sebagai salah satu pusat kegiatan warga negara Indonesia (WNI).

BACA JUGA:PM Singapura Beri Apresiasi Pada Kepemimpinan Presiden Jokowi Bagi Indonesia dan ASEAN

"Jalin terus silaturahmi diantara teman-teman baik di Nagoya atau di seluruh Jepang. Sebarkan informasi seputar upaya teman-teman dalam pelunasan termasuk yang di Indonesia. Saya akan bantu," ujar Dubes Heri dalam pernyataannya di Tokyo, pada hari Selasa (30/4).

Heri juga menyarankan agar masjid tersebut juga digunakan sebagai wadah untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, selain sebagai tempat ibadah.

BACA JUGA:KJRI Jeddah Berikan Peringatan Kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk Tidak Asal Tandatangan Dokumen

“Jadikan MINA tidak hanya sebagai tempat ibadah dan dakwah, tetapi juga aktivitas sosial kemasyarakatan, pendidikan dan ruang silaturahmi. Termasuk menjadi penggerak ekonomi umat," katanya.

Menyambut dukungan dari Dubes Heri, Rakhma menyatakan bahwa MINA, selain sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan Islam di Nagoya, juga akan mewadahi kegiatan sosial dan pendidikan.

"Ini memberi energi baru bagi kami untuk lebih bersemangat bergerak mewujudkan Masjid Indonesia Nagoya.... Terima kasih atas dukungan KBRI Tokyo khususnya dari Bapak Dubes Heri Akhmadi," ujar Rakhma.*

Sumber: antara