Mengapa Gempa Bumi Terjadi? Berikut Pemahaman Dasar Tentang Geodinamika
ilustrasi --istockphoto
Radar Jabar - Gempa bumi, fenomena alam yang mengguncang bumi dengan kekuatan yang dapat bervariasi dari getaran lemah hingga goncangan yang menghancurkan, telah menarik perhatian manusia sejak zaman kuno. Fenomena ini merupakan bagian dari proses geodinamika bumi yang kompleks, yang melibatkan interaksi antara berbagai lapisan dan struktur di dalam kerak bumi. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan mengapa Gempa bumi terjadi, dengan fokus pada konsep-konsep dasar geologi dan geofisika yang mendasarinya.
Struktur Bumi: Lapisan-Lapisan dan Batas-Batasnya
Pertama-tama, mari kita pahami struktur internal bumi. Bumi terdiri dari beberapa lapisan yang berbeda, dengan kerak bumi yang terluar menjadi area yang paling terlihat bagi kita. Di bawah kerak adalah mantel, yang terdiri dari batuan panas dan elastis. Di bawah mantel adalah inti luar yang cair dan inti dalam yang padat.
BACA JUGA:8 Langkah yang Harus Dilakukan Apabila Terjadi Gempa Bumi
Gerakan Lempeng Tektonik: Penyebab Utama Gempa Bumi
Salah satu faktor utama yang menyebabkan gempa bumi adalah gerakan lempeng tektonik. Kerak bumi terbagi menjadi beberapa lempeng besar yang bergerak relatif satu sama lain. Gerakan ini bisa berupa konvergen (bergerak saling mendekat), divergen (bergerak menjauh), atau transformasi (bergerak saling melintasi). Saat lempeng-lempeng ini bergerak, terkadang terjadi gesekan antara permukaan mereka. Gesekan ini menyebabkan penumpukan energi yang dilepaskan secara tiba-tiba, menyebabkan gempa bumi.
Zona Subduksi: Lokasi Gempa Bumi yang Sering Terjadi
Salah satu lokasi di mana gempa bumi sering terjadi adalah zona subduksi. Zona subduksi terjadi ketika satu lempeng tektonik tenggelam di bawah lempeng lainnya. Proses ini sering menghasilkan gempa bumi dengan magnitudo yang besar, karena terjadi gesekan yang signifikan antara lempeng-lempeng tersebut.
Gempa Bumi Vulkanik: Akibat Aktivitas Gunung Berapi
Selain dari zona subduksi, gempa bumi juga bisa terjadi sebagai akibat dari aktivitas vulkanik. Ketika magma naik ke permukaan bumi, bisa menyebabkan goncangan dan getaran yang kuat, yang kita kenal sebagai gempa bumi vulkanik. Aktivitas gunung berapi seperti letusan dan erupsi juga sering diikuti oleh serangkaian gempa bumi.
BACA JUGA:Data Kerusakan Dampak Gempa Garut Magnitudo 6,5 Rumah Hingga Bangunan Rusak
Gempa Bumi Dalam: Pemicu Dalam Bumi yang Mendalam
Selain dari lempeng tektonik dan aktivitas vulkanik, ada juga gempa bumi yang terjadi di dalam kerak bumi yang disebut gempa bumi dalam. Meskipun penyebab pastinya masih belum sepenuhnya dipahami, gempa bumi ini diyakini terjadi di dalam kerak bumi jauh di bawah permukaan tanah, mungkin terkait dengan perubahan suhu dan tekanan yang ekstrem di dalam bumi.
Kesimpulan
Sumber: