Jamaika Umumkan Pengakuan Terhadap Kedaulatan Negara Palestina
Seorang wanita mengibarkan bendera Palestina. --ANTARA/Xinhua/Li Ying
RADAR JABAR - Jamaika telah secara resmi mengumumkan pengakuan terhadap negara Palestina sebagai bagian dari upaya mereka untuk mendukung penyelesaian damai dalam konflik Israel-Palestina, menyusul pertemuan kabinet yang berlangsung pada hari Senin (22/4).
Menteri Luar Negeri Jamaika, Kamina Johnson Smith, menyatakan bahwa keputusan tersebut sejalan dengan komitmen negara tersebut terhadap prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang mendorong untuk mencapai hubungan damai antara negara-negara dan mengakui hak untuk penentuan nasib sendiri.
BACA JUGA:Jelang 2 Helikopter Tabrakan di Malaysia, Pilot Teriak: Allah, Allah!
"Jamaika terus mendukung solusi dua negara sebagai solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan konflik (Israel-Palestina) yang berkepanjangan, menjamin keamanan Israel, dan membela kehormatan dan hak rakyat Palestina," ujar Smith
Smith juga menegaskan kembali dukungan Jamaika terhadap gencatan senjata, pembebasan sandera, dan penyampaian bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza sebagai bagian dari usaha untuk menurunkan eskalasi konflik.
BACA JUGA:Rusia Ambil Tindakan yang Diperlukan Jika Senjata Nuklir AS Muncul di Polandia
"Jamaika terus mendukung segala upaya deeskalasi dan mewujudkan perdamaian berkelanjutan di kawasan, serta mengajak semua pihak untuk sadar akan konsekuensi buruk konflik yang berkepanjangan dan berkomitmen terhadap solusi diplomatik," ujarnya.
Jamaika, bergabung dengan 140 negara anggota PBB, termasuk 11 negara anggota Komunitas Karibia (CARICOM), dalam pengakuan terhadap kedaulatan Negara Palestina.
BACA JUGA:PM Palestina Nyatakan Penolakan Israel Terhadap Otoritas Palestina dan UNRWA
Pada 9 Oktober tahun sebelumnya, CARICOM telah mengeluarkan pernyataan mengecam serangan Israel di Jalur Gaza dan 12 negara anggotanya mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang mendukung upaya PBB untuk mencapai solusi dua negara dalam perdamaian antara Israel dan Palestina.
"Kondisi sulit yang dijalani rakyat Palestina akibat kolonialisme yang nyata dan rasa tidak aman yang terus dirasakan Israel akan membuat siklus kekerasan berlanjut hingga situasi tersebut ditangani dengan pantas," tam
Sementara PM Jamaika, Andrew Holness, sebelumnya telah menyatakan dukungannya terhadap Israel dan menyerukan perdamaian berdasarkan prinsip-prinsip internasional, ia tidak memberikan pernyataan terkait serangan Israel di Jalur Gaza.*
Sumber: antaranews