Pemkot Bogor Adakan Gertak Pemberantasan Sarang Nyamuk di Sekolah dengan Libatkan Siswa
Ilustrasi nyamuk DBD - Pemkot Bogor Adakan Gertak Pemberantasan Sarang Nyamuk di Sekolah dengan Libatkan Siswa-shammiknr-Tangkapan layar via Pixabay
Radar Jabar – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, mengadakan Gerakan Serentak (Gertak) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah Dengue (DBD). Kegiatan ini dilaksankan dengan turut melibatkan siswa sekolah-sekolah di ‘Kota Hujan’.
Gertak PSN ini digelar untuk mengedukasi para siswa dan semua warga satuan pendidikan supaya tahu dan paham soal bahaya sampai penanganan DBD. Demikian seperti ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno.
Dirinya menyebut kegiatan PSN di sekolah dilakukan melihat dari adanya peningkatan data DBD sedari awal. Sejak awal belum ada pertanda penurunan berarti dari kasus yang tersebar di delapan kelurahan.
BACA JUGA:Dinkes Mengakui Kinerja PSN dalam Mencegah Penyebaran DBD di Kota Bandung Masih Kurang Memuaskan
“Dari sebaran kasus DBD yang paling banyak itu adalah usia rentan lima sampai 14 tahun dan jumlahnya sampai 606 kasus,” kata Retno di Bogor, pada Selasa 23 April 2024, dikutip dari Antara Jabar.
Retno, berdasarkan hasil penelitian dan surveilans tempat penularan, menyebut penularan bukan hanya di rumah serta tempat tinggal. Melainkan pula di sekolah dan tempat umum.
“Berbagai upaya sudah dilakukan pemkot sejak terjadi peningkatan kasus pada awal Januari, dengan dikeluarkan surat edaran wali kota terkait antisipasi meningkatnya kasus DBD, yang kemudian dilanjutkan secara serentak Gertak PSN di 68 kelurahan,” paparnya.
BACA JUGA:Pemkot Bogor Mulai Tahap Awal Uji Coba Angkot Listrik di Jalur Cidangiang-Suryakencana
Ia mengatakan bahwa walau upaya tersebut sudah dilakukan dengan masif dan berkelanjutan, kasus DBD tak kunjung turun. Atas dasar itu, dilaksanakan Gertak PSN berkolaborasi bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor dan melantik para Duta Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
“Tujuannya untuk menurunkan angka kejadian DBD dan juga sebagai edukasi kepada siswa, termasuk juga mengaktifkan siswa sebagai kader atau Duta Jumantik. Ini harus kita tingkatkan, termasuk anak-anak bisa menjadi kader tetapi juga di lingkungan masing-masing.” Tukas dia.
Sumber: