Staf Khusus Menteri BUMN Menyangkal Permintaan Erick Thohir Borong Dolar

Staf Khusus Menteri BUMN Menyangkal Permintaan Erick Thohir Borong Dolar

Potret Erick Thohir dalam Instagram pribadinya--Instagram/erickthohir

RADAR JABAR - Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menegaskan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir tidak memerintahkan BUMN untuk melakukan pembelian besar-besaran dolar Amerika Serikat (AS) sebagai langkah mengantisipasi dampak geopolitik global.

 

"Enggak pernah ada Pak Erick ngomong seperti itu, ini kayaknya ada yang spin (memutarbalikkan) omongan," ujar Arya, di Jakarta, Jumat (19/4)

 

Arya menegaskan bahwa Erick Thohir tidak pernah meminta korporasi yang berada di bawah BUMN untuk segera membeli dolar AS dalam jumlah besar. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Kementerian BUMN selalu mendukung berbagai upaya Pemerintah untuk melindungi perekonomian Indonesia dari dampak situasi geopolitik yang sedang memanas.

BACA JUGA:Menparekraf Sandiaga Uno Minta Wisatawan untuk Mewaspadai Erupsi Gunung Ruang

 

"Pak Erick itu setuju dengan yang disampaikan oleh Pak Airlangga (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto), jadi tidak pernah Pak Erick itu menyuruh BUMN untuk memborong dolar," tambahnya.

 

Sebelumnya, Erick Thohir meminta BUMN sektor perbankan untuk menjaga dengan proporsional porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak.

 

BUMN yang terkena dampak akibat bahan baku impor dan BUMN dengan utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, diminta untuk mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

 

Selain itu, BUMN yang berfokus pada pasar ekspor seperti Pertambangan MIND ID, perkebunan PTPN bisa memanfaatkan tren kenaikan harga ini untuk mengurangi dampak buruk pada neraca perdagangan.

Sumber: antaranews