Sebanyak 263 Orang Dirawat Akibat DBD di Cianjur

Sebanyak 263 Orang Dirawat Akibat DBD di Cianjur

Ilustrasi--Freepik/Jcomp

RADAR JABAR - Selama tiga bulan terakhir, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat bahwa 263 individu telah dirawat di berbagai rumah sakit di Cianjur akibat demam berdarah dengue (DBD).

dr. Yusman Faisal, selaku Kepala Dinkes Cianjur, menyatakan bahwa peningkatan kasus ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, di mana sekitar 132 pasien menjalani perawatan pada bulan Januari, Februari, dan Maret.

"Selama tiga bulan terakhir kasus DBD yang ditemukan tersebar di sejumlah wilayah perkotaan, timur dan utara Cianjur, sebagian besar korban menjalani perawatan di RSUD yang ada di Cianjur, sehingga data yang tercatat sebanyak 263 orang dengan rentang usia 10-35 tahun," ungkapnya.

BACA JUGA:Pemkot Depok Alokasikan Dana Sebesar Rp62,6 Miliar Untuk THR ASN

Dari 263 pasien yang dirawat, sebagian besar telah sembuh sementara enam orang meninggal dunia. Sementara itu, pada tahun 2023, dari 132 pasien yang dirawat, sebagian besar sembuh dan dua orang meninggal karena DBD.

Ada empat kecamatan yang mencatat tingkat kasus DBD yang cukup tinggi, yaitu Ciranjang, Karangtengah, Cipanas, dan Cianjur. Wilayah-wilayah ini, yang padat penduduknya, berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk DBD karena banyaknya genangan air.

BACA JUGA:Pemkab Garut Maksimalkan Garut Packaging House Untuk Tingkatkan Daya Saing Produk UKM

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan upaya gotong royong secara rutin setiap pekannya dengan fokus pada pemberantasan nyamuk melalui gerakan 3M+ yaitu mengubur, menguras, menutup, dan melipat baju yang digantung. Selain itu, upaya lain seperti pengasapan atau fogging juga dapat dilakukan dengan koordinasi bersama Dinkes Cianjur.

“Untuk memberantas sarang nyamuk bisa memberdayakan masyarakat dengan bersama-sama secara masif, secara luas, kalau fogging hanya titik tertentu, atau cukup dengan cara sederhana seperti menutup penampung air, menaburkan bubuk abate dan mengubur benda yang dapat menjadi sarang nyamuk,”  tambahnya.

BACA JUGA:Pemkab Purwakarta Pastikan Ketersediaan Daging Sehat Selama Periode Ramadhan hingga Lebaran

Bagi warga yang terkena DBD, disarankan untuk menjalani perawatan hingga sembuh di RSUD terdekat seperti RSUD Cimacan, RSUD Sayang Cianjur, dan RSUD Pagelaran.

""Penanganan pasien DBD lebih baik langsung di rumah sakit, sehingga pelayanan maksimal akan diberikan, selama tiga bulan terakhir kami terus berkoordinasi dengan tenaga kesehatan di setiap kecamatan untuk mengimbau warga melakukan PHBS dan 3M+," ujar Yusman.

Menurut Yusman, upaya bersama dalam pemberantasan sarang nyamuk harus ditingkatkan, termasuk dalam memberantas jentik nyamuk secara rutin di lingkungan tempat tinggal warga, dan terakhir dengan pengasapan untuk membasmi nyamuk dewasa.*

Sumber: antara