Bencana Longsor Terjang Desa Cibenda, Ratusan Warga Mengungsi

Bencana Longsor Terjang Desa Cibenda, Ratusan Warga Mengungsi

Tim SAR melakukan pencarian korban longsor Desa Cibenda yang hilang-Jabarekspres-

RADAR JABARBencana longsor melanda Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada hari Minggu 24 Maret 2024.

Dampak dari insiden tersebut adalah 25 rumah dan 10 orang masih tertimbun di bawah reruntuhan tanah, sementara 2 orang sedang mendapat perawatan di RSUD Cililin dan satu orang lainnya telah ditempatkan di tempat pengungsian.

Camat Rongga, Rega Wiguna, menjelaskan bahwa bencana longsor terjadi setelah hujan deras yang berkepanjangan melanda daerah tersebut.

“Kontur ini kan perbukitan, berdasarkan informasi dari desa dari atas itu memang tanah Perhutani. Saat hujan kurang lebih satu jam setengah lalu longsor,” katanya saat ditemui di lokasi.

Dia menyatakan bahwa situasi di lokasi kejadian longsor saat ini sangat memprihatinkan. Hal ini dikarenakan rumah-rumah warga yang terkena dampaknya hampir sepenuhnya tertimbun oleh tanah.

“Berdasarkan data sementara dari desa, sebanyak 10 orang masih dalam pencarian dan 2 orang tengah menjalani perawatan di RSUD Cililin,” katanya.

BACA JUGA:Stabilkan Inflasi, Pemkab Bandung Gelar Bazar Ramadhan dan Operasi Pasar Murah Bersubsidi

“Sementara itu, sebanyak 225 jiwa terdiri dari 55 KK dievakuasi di GOR Desa Cibenda, SDN 1 Cibenda dan SD Padakati,” sambungnya.

Dia menjelaskan bahwa saat ini, pihaknya sedang bekerja sama dengan pihak terkait untuk melakukan pencarian korban yang masih terperangkap di bawah reruntuhan longsor secara manual.

“Kita bersama Forkopimcam dan stakeholder terkait masih melakukan pencarian korban dengan cara manual,” katanya.

Di sisi lain, Kasie Operasi dan Siaga Kantor Basarnas Bandung, Supriyono, mengungkapkan bahwa saat ini fokus pencarian korban longsor terpusat pada setidaknya tiga titik lokasi longsor.

“Ada tiga titik yang dicurigai adanya korban dan di tiga titik ini sudah kita lakukan pencarian dengan alat tradisional,” katanya.

“Alkon sudah ada dan sementara menggunakan pacul dan skop. Yang pasti kita akan gunakan alkon mudah-mudahan korban segera ditemukan,” sambungnya.

BACA JUGA:Lonjakan Kasus DBD di Bandung Barat Makan Korban 9 Orang dalam 3 Bulan Terakhir

Sumber: