5 Cara Menerapkan Active Listening Parenting Pada Anak

5 Cara Menerapkan Active Listening Parenting Pada Anak

Active Listening Parenting--Pixabay

RADAR JABAR- Active listening, atau mendengarkan secara aktif, adalah keterampilan penting dalam berkomunikasi yang melibatkan sepenuhnya fokus pada pembicara, memahami apa yang mereka katakan, dan memberikan respons yang empatik.

Dalam konteks orang tua dan anak, active listening memiliki peran yang sangat penting dalam membangun hubungan yang sehat dan memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak.

Berikut radarjabar.disway.id telah merangkum lima cara menerapkan active listening dalam mendengarkan anak Anda dari berbagai sumber, simak penjelasannya.

 

5 Cara Menerapkan Active Listening Parenting Pada Anak

 

1. Beri Perhatian Penuh

Ketika anak Anda berbicara, berikan perhatian penuh kepada mereka. Matikan sementara distraksi seperti ponsel atau televisi, dan fokuskan perhatian Anda sepenuhnya pada anak Anda.

Tunjukkan minat Anda dengan kontak mata dan gerakan tubuh yang menunjukkan Anda terlibat dalam percakapan.

 

2. Dengarkan Tanpa Menginterupsi

Beri anak Anda kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya tanpa diinterupsi. Hindari menghentikan mereka di tengah jalan atau mencoba mengakhiri kalimat mereka.

Biarkan mereka mengungkapkan pikiran mereka dengan bebas, dan tunjukkan bahwa Anda menghargai pendapat dan perasaan mereka dengan mendengarkan dengan sabar.

 

3. Tinjau dan Validasi Perasaan Mereka

Setelah anak Anda selesai berbicara, tinjau kembali apa yang mereka katakan untuk memastikan Anda memahami dengan benar.

Validasi perasaan mereka dengan mengungkapkan empati dan pengertian terhadap apa yang mereka rasakan.

Misalnya, Anda bisa mengatakan, "Saya mengerti kamu merasa sedih karena temanmu tidak mau bermain denganmu."

 

4. Berikan Respon yang Empatik

Setelah Anda memahami perasaan anak Anda, berikan respon yang empatik dan mendukung. Hindari menghakimi atau mengkritik, dan jangan meremehkan perasaan mereka.

Sebaliknya, berikan dukungan dan dorongan, dan tunjukkan bahwa Anda siap mendengarkan mereka jika mereka ingin berbicara lebih lanjut.

 

5. Ajukan Pertanyaan Terbuka

Setelah anak Anda selesai berbicara, ajukan pertanyaan terbuka yang mendorong mereka untuk berpikir lebih dalam atau mengungkapkan lebih banyak perasaan mereka.

Hindari pertanyaan tertutup yang hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak. Misalnya, Anda bisa bertanya, "Apa yang bisa saya lakukan untuk membantumu merasa lebih baik?"

 

Kesimpulan

Menerapkan active listening dalam mendengarkan anak Anda merupakan kunci dalam membangun hubungan yang kuat dan saling pengertian antara orang tua dan anak.

Dengan memberikan perhatian penuh, mendengarkan tanpa menginterupsi, meninjau dan validasi perasaan mereka, memberikan respon yang empatik, dan mengajukan pertanyaan terbuka, Anda tidak hanya menunjukkan bahwa Anda peduli, tetapi juga membantu anak Anda merasa didengar dan dihargai.

Dengan demikian, praktik active listening merupakan langkah penting dalam mendukung perkembangan emosional dan sosial anak Anda.

Sumber: