Pemkot Bandung dan Masyarakat Tionghoa Peduli Mengadakan Program Pangan Murah

Pemkot Bandung dan Masyarakat Tionghoa Peduli Mengadakan Program Pangan Murah

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Masyarakat Tionghoa Peduli menggelar gerakan pangan murah di Grand Ballroom Sudirman, Kota Bandung, Senin (18/3).--ANTARA/Rubby Jovan

RADAR JABAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bekerja sama dengan Masyarakat Tionghoa Peduli menginisiasi gerakan pangan murah selama bulan Ramadhan 1445 Hijriah. Tujuan program ini untuk membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

Ronny Ahmad Nurudin selaku Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, menjelaskan bahwa gerakan pangan murah yang diselenggarakan di 10 titik lokasi merupakan inisiatif yang dikerjasamakan dengan Masyarakat Tionghoa Peduli.

“Kegiatan ini dari komunikasi yang efektif dan kolaborasi bersama yayasan dalam membantu ketersediaan kebutuhan pangan masyarakat khususnya saat bulan Ramadhan,” ujarnya di Bandung, pada hari Senin (18/3).

BACA JUGA:Sebelum Tanggal 21! Pemkot Bandung Gelar Bazar Ramadhan 2024, Catat Jadwal dan Kegiatan Serunya!

Ronny menekankan bahwa gerakan pangan murah diatur untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan saat bulan Ramadhan, yang cenderung mengalami kenaikan harga.

“Ini memang hukum pasar karena ada supply and demand. Biasanya pada saat Ramadhan permintaan kebutuhan pokok meningkat, sehingga harga naik,” ungkapnya.

Perwakilan dari Masyarakat Tionghoa Peduli, Djoni Toat, menyatakan bahwa mereka telah menyiapkan 10.000 paket sembako yang akan didistribusikan di 10 lokasi di Kota Bandung sepanjang bulan Ramadhan.

BACA JUGA:Bedas Pisan, Kabupaten Bandung Peroleh 2 Penghargaan Dari Menteri Kesehatan

"Untuk masyarakat umum yang tentunya kita menjaring di beberapa lokasi. Jadi, masyarakat sekitar di lokasi itu akan kita berikan kupon melalui RT maupun RW,” ujarnya.

Dalam gerakan pangan murah tersebut, mereka menjual paket sembako yang berisi beras 5 kilogram, mi instan 4 bungkus, dan minyak goreng 1 liter dengan harga Rp60 ribu, sementara harga normalnya mencapai Rp120 ribu.

"Dengan digelarnya gerakan pangan murah ini diharapkan dapat membantu masyarakat di tengah kenaikan harga berbagai komoditas saat bulan Ramadhan," tandasnya.*

Sumber: antara