6 Gejala Awal Kanker yang Sering Tidak Disadari Penderitanya
Gejala Awal Kanker yang Sering Tidak Disadari-Ilustrasi/Unsplash-
Perdarahan yang tidak biasa, baik dari hidung, mulut, alat kelamin, puting susu, atau anus juga harus diperhatikan. Jika terjadi buang air besar atau buang air kecil dengan darah, batuk darah, atau muntah darah, terutama jika berlangsung lebih dari dua minggu, segera konsultasikan dengan dokter.
Faktor Risiko Kanker
Menurut WHO, individu dengan faktor risiko tinggi untuk kanker perlu memperhatikan gejala-gejala awal kanker. Apa saja faktor risikonya? Ada faktor risiko yang tidak dapat diubah, yaitu usia dan faktor genetik. Semakin tua seseorang, terutama di atas usia 50 tahun, semakin tinggi risiko kanker.
1. Faktor Genetik
faktor genetik juga memainkan peran, dimana jika ada riwayat keluarga yang menderita kanker seperti orang tua, kakek, nenek, maka risiko kanker pada individu tersebut bisa meningkat.
2. Gaya Hidup
Sementara itu, faktor risiko yang dapat diubah termasuk berat badan. Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker. Merokok juga merupakan faktor risiko yang dapat diubah.
Banyak orang salah kaprah mengenai merokok, mengira bahwa rokok hanya menyebabkan kanker paru-paru, padahal merokok dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker seperti kanker saluran pencernaan, kanker dubur, kanker tulang, kanker hati, dan kanker lainnya.
BACA JUGA:7 Makanan Ini Terbukti Bisa Lawan Kanker dalam Tubuh
Hal ini terjadi karena ketika merokok, paru-paru menghirup zat-zat kimia berbahaya yang kemudian tersebar ke seluruh tubuh melalui darah, meningkatkan paparan tubuh terhadap zat-zat kimia berbahaya tersebut.
Karena itu, orang-orang yang merokok, terutama perokok jangka panjang selama 3-10 tahun, memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker apa pun. Pria paling sering terkena kanker saluran pencernaan, kanker dubur, kanker prostat, kanker paru-paru, dan kanker hati, yang semuanya meningkatkan risiko kanker.
Konsumsi alkohol juga dapat meningkatkan risiko kanker jika dalam jumlah tinggi atau sering. Pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi daging olahan, makanan tinggi garam, dan makanan tinggi gula, juga dapat meningkatkan risiko kanker.
Gejala kanker ini umumnya sulit terdeteksi, terutama jika seseorang memiliki risiko tinggi terhadap kanker. Deteksi dini dapat dilakukan melalui screening gen kanker, yang dapat memeriksa apakah ada faktor risiko kanker dalam DNA seseorang.
Selain itu, jika mengalami gejala-gejala tersebut, pemeriksaan medis yang lebih invasif diperlukan seperti USG, CT Scan, MRI, atau laparoskopi untuk melihat apakah ada kanker atau tidak.
Biasanya seseorang saat menjalani pemeriksaan medis awal dan USG, terkadang tidak ditemukan adanya kanker. Namun, setelah menjalani CT scan, ditemukan bahwa dia mengidap kanker dubur stadium 4. Hal ini menunjukkan pentingnya deteksi dini meskipun terkadang bisa terlambat, namun penanganan yang tepat tetap diperlukan.
Sumber: