BMKG Laporkan Gempa Banten Tidak Berpotensi Tsunami
Peta titik gempa di Samudera Hindia Selatan, Banten, Minggu (25/2)--BMKG via Antara
RADAR JABAR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melaporkan bahwa gempa yang terjadi di Samudera Hindia Selatan, Banten, tidak memiliki potensi untuk menyebabkan tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Daryono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, dalam keterangannya di Jakarta pada hari Minggu (25/2).
Sebelumnya, wilayah Samudera Hindia Selatan, Banten, diguncang oleh gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,7 pada Minggu sekitar pukul 20.07 WIB. BMKG telah menganalisis gempa ini dan menyimpulkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki magnitudo M5,7.
BACA JUGA:JK Sebut Hak Angket Untungkan Kedua Belah Pihak, Minta Jangan Khawatir Jika Tak Ada Apa-apa
Episenter gempa berada di koordinat 7,63° LS, 105,74° BT, yang terletak di laut sekitar 96 km di arah Barat Daya Bayah, Banten, dengan kedalaman 43 km.
Daryono menjelaskan bahwa gempa bumi ini merupakan jenis gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia di bawah Lempeng Eurasia di selatan Banten.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan cerminan gempa megathrust," ujarnya.
Gempa ini memiliki dampak yang dirasakan di daerah Surade dengan intensitas IV MMI (dirasakan oleh banyak orang dalam rumah, beberapa orang di luar rumah, gerabah pecah, dan jendela/pintu berderik). Di daerah Pelabuhan Ratu, Bayah, Malimping, dan Garut, gempa dirasakan dengan intensitas III MMI (getaran nyata dirasakan dalam rumah, seperti getaran dari truk yang melintas).
BACA JUGA:Ali Fikri Jawab Dugaan Praktik Pungli di Rutan KPK dan Dana Perjalanan Dinas
Sementara di daerah Bandung, Cilacap, Panimbang, dan Cigelis, gempa dirasakan dengan intensitas II-III MMI (getaran nyata dirasakan dalam rumah, seperti getaran dari truk yang melintas). Daerah Serang dan Lembang merasakan gempa dengan intensitas II MMI (dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hingga pukul 20.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," ujarnya.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang belum terverifikasi. Selain itu, mereka juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tambahnya.*
Sumber: antara