4 Kekurangan Redmi Note 13 Pro 5G yang Agak Mengecewakan, Pengguna Bandingkan dengan POCO X6 Pro

4 Kekurangan Redmi Note 13 Pro 5G yang Agak Mengecewakan, Pengguna Bandingkan dengan POCO X6 Pro

Kekurangan Redmi Note 13-RJ-

RADAR JABAR - Xiaomi Indonesia secara resmi mengumumkan kedatangan Redmi Note 13 Pro di Indonesia yang dijadwalkan pada pertengahan Februari 2024. Pengumuman ini dibagikan melalui akun Instagram resmi mereka, menandakan langkah besar Xiaomi dalam memperkaya pasar smartphone Indonesia.

Redmi Note 13 Pro, yang dibanderol dengan harga awal Rp 4 jutaan, tidak datang sendirian. Dia merupakan bagian dari keluarga Note 13 Series yang lebih luas, termasuk varian seperti Note 13 4G, Note 13 5G, Note 13 Pro 4G, dan Note 13 Pro 5G. Dari kelima varian tersebut, yang terakhir menjadi pusat perhatian.

Namun, meskipun kehadiran Redmi Note 13 Pro 5G di Indonesia disambut dengan antusiasme, terdapat pandangan bahwa hype seputar model ini telah meredah, terutama karena kehadiran Poco X6 Pro di pasaran yang tampaknya telah mengalihkan perhatian konsumen.

Kami telah mempertimbangkan faktor-faktor seperti spesifikasi, harga, dan kinerja dibandingkan dengan kompetitor, dan bahkan saudaranya sendiri dalam seri yang sama.

Kekurangan Redmi Note 13

Ada sederet kekurangan Redmi Note 13 Pro 5G didasari oleh berbagai alasan, menyoroti bagaimana dinamika pasar dan preferensi pribadi mempengaruhi pilihan konsumen dalam industri smartphone yang cepat berubah.

1. Ada Smartphone Sejenis yang Lebih Menjanjikan

Alasan pertama kami memutuskan untuk tidak membeli HP ini adalah karena rencana peluncuran Redmi Note 13 Pro 5G di Indonesia pada pertengahan Februari 2024 telah menimbulkan pertanyaan menarik. Terutama, antusiasme terhadap perangkat ini tampaknya telah meredah sebelum peluncurannya yang sebenarnya pada awal Februari, ketika seharusnya berada di puncaknya.

BACA JUGA:Redmi Note 11 Turun Harga Jadi Rp 1 Jutaan dengan Layar AMOLED dan Kamera 50MP

Situasi yang terjadi justru sebaliknya. Penyebab utama fenomena ini mungkin terletak pada posisi Redmi Note 13 Pro 5G dalam pasar yang diproyeksikan untuk bersaing di kelas harga Rp4 jutaan. Namun, kehadiran saudaranya sendiri, Poco X6 Pro, di segmen harga yang sama, tampaknya telah mempengaruhi persepsi dan keputusan pembelian potensial konsumen.

Poco X6 Pro dengan penawarannya yang lebih menjanjikan telah mengalihkan perhatian dari Redmi Note 13 Pro 5G, menimbulkan pertanyaan tentang apa yang membuat Poco X6 Pro lebih menarik di mata konsumen, dan bagaimana hal ini mempengaruhi dinamika persaingan antara kedua produk yang berasal dari ekosistem Xiaomi yang sama dalam pertarungan ketat di segmen pas Smartphone 4 jutaan.

Pilihan kami jatuh pada Poco X6 Pro dibandingkan dengan Redmi Note 13 Pro 5G. Meskipun Redmi Note 13 Pro 5G menawarkan keunggulan tertentu, terutama dalam hal kamera, evaluasi kami secara keseluruhan menunjukkan bahwa Poco X6 Pro merupakan pilihan terbaik di kelas harganya.

Keputusan ini diambil setelah membandingkan secara rinci spesifikasi, fitur, dan ulasan pengguna dari kedua model, di mana Poco X6 Pro menonjol sebagai perangkat yang menawarkan keseimbangan terbaik antara harga dan kualitas.

2. Chipset di Bawah Standar

Kekurangan Redmi Note 13 Pro 5G selanjutnya adalah mempunyai chipset masih di bawah standar dalam pasar smartphone kelas 4 jutaan yang semakin kompetitif. Kami menemukan bahwa Redmi Note 13 Pro 5G, meskipun dilengkapi dengan chipset Dimensity 7200 Ultra, masih belum mampu bersaing secara efektif.

Penilaian ini bukan tanpa dasar. Ketika dibandingkan dengan chip seperti Dimensity 8020 dan Dimensity 8300 Ultra, atau bahkan Snapdragon 7 Plus Gen 2, chipset Snapdragon 7S Gen 2 tampak tertinggal lebih jauh. Snapdragon 7S Gen 2, yang sering dianggap sebagai versi Snapdragon dari Dimensity 1080, juga tidak menunjukkan performa yang mengesankan dalam kompetisi ini.

Keadaan ini diperparah oleh skor Antutu dari Redmi Note 13 Pro 5G yang hanya mencapai sekitar 600.000 poin pada Antutu versi 10. Dalam kelas harga Rp4 jutaan, skor tersebut dianggap tidak memadai, terutama ketika dibandingkan dengan kompetitor lainnya yang menawarkan nilai lebih baik dalam hal performa.

Sumber: