Gunung Semeru Alami Gempa Letusan Sebanyak 19 Kali

Gunung Semeru Alami Gempa Letusan Sebanyak 19 Kali

Gunung Semeru yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Senin (22/1)--ANTARA/HO-PVMBG

RADAR JABAR - Gunung Semeru, yang berdiri setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut, mengalami 19 kali gempa letusan. Hal tersebut berdasarkan data kegempaan yang diambil pada Senin (22/1) antara pukul 00.00-06.00 WIB.

Yadi Yuliandi, petugas di Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, dalam sebuah laporan tertulis, menyebutkan bahwa terjadi 19 gempa letusan di Gunung Semeru, dengan amplitudo antara 10-21 mm dan durasi gempa berkisar antara 65-140 detik.

"Semeru juga mengalami gempa embusan dengan amplitudo 4-6 mm, dan lama gempa 52-75 detik," ujarnya saat berada di Pos Pengamatan Gunung Semeru, di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

BACA JUGA:BMKG Prediksi Sebagian Wilayah di Indonesia Akan Dilanda Hujan Ringan

Ditambahkan pula, seismograf mencatat adanya 2 gempa tektonik jauh, dengan amplitudo berkisar 14-39 mm, S-P 15-16 detik, dan durasi gempa 39-74 detik.

"Secara visual, Gunung Semeru tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut dan timur,"  tuturnya.

Aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa ini pada Minggu (21/1), dalam periode pengamatan 00.00-24.00 WIB, mencatat 69 kali gempa letusan, 3 kali gempa guguran, 13 kali gempa embusan, 2 kali harmonik, 1 kali gempa vulkanik, dan 4 kali gempa tektonik jauh.

Wawan Hadi Siswoyo, Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, menyatakan bahwa Gunung Semeru masih berada pada Level III atau siaga. Ia mengimbau masyarakat untuk menghindari kegiatan apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, hingga radius 13 km dari puncak (pusat erupsi).

BACA JUGA:Sosok Argiyan Arbirama, Pelaku Pembunuhan Mahasiswi di Depok Kirim Pesan ke Ibu Korban

Dia juga menyarankan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena adanya risiko dari awan panas dan aliran lahar yang dapat mencapai hingga 17 km dari puncak.

"Kemudian tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," ucapnya.

Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berasal dari puncak Gunung Api Semeru, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang bermuara dari Besuk Kobokan.*

Sumber: antara