Bawang Merah Bisa Turunkan Demam, Mitos atau Fakta?
Bawang Merah Bisa Turunkan Demam, Mitos atau Fakta-Bawang Merah Bisa Turunkan Demam-Freepik
RADAR JABAR - Bawang merah, dengan cita rasanya yang khas dan kandungan nutrisinya, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari banyak masakan di seluruh dunia.
Selain digunakan sebagai bumbu, seiring waktu, muncul klaim bahwa bawang merah juga memiliki kemampuan untuk menurunkan demam.
Namun, seberapa kuat dasar ilmiah di balik klaim ini? Artikel ini akan menggali mitos atau fakta seputar potensi bawang merah sebagai penurun demam.
1. Kandungan Nutrisi dalam Bawang Merah:
Sebelum membahas klaim terkait menurunkan demam, penting untuk memahami kandungan nutrisi dalam bawang merah. Bawang merah mengandung senyawa-senyawa seperti allicin, flavonoid, dan quercetin yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
2. Sifat Antibakteri dan Antivirus Allicin:
Allicin, senyawa yang memberikan bawang merah aroma khasnya, telah diketahui memiliki sifat antibakteri dan antivirus. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa allicin dapat membantu melawan infeksi dan meredakan gejala flu. Namun, belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk mendukung klaim bahwa allicin secara khusus dapat menurunkan demam.
BACA JUGA:Manfaat Bawang Merah Lebih dari Sekadar Pelengkap Masakan, Ajaib untuk Kesehatan Tubuh
3. Flavonoid dan Quercetin sebagai Antiinflamasi:
Flavonoid dan quercetin dalam bawang merah memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh. Meskipun memiliki potensi untuk meredakan beberapa gejala yang menyertai demam, seperti sakit tenggorokan, belum ada penelitian yang secara khusus membuktikan kemampuan bawang merah dalam menurunkan suhu tubuh.
4. Penggunaan Tradisional dalam Pengobatan Alternatif:
Bawang merah telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai cara untuk meredakan gejala pilek, flu, atau demam. Banyak orang mengonsumsi bawang merah mentah atau dalam bentuk sirup sebagai pengobatan alternatif. Namun, efeknya mungkin bersifat individual dan belum diakui secara luas dalam praktik medis konvensional.
5. Minuman Jahe dan Bawang Merah:
Sumber: