Tak Mau Menikah! Hampir Setengah Penduduk Korea Selatan Memilih untuk Jomblo, Ini Alasannya
Tak Mau Menikah! Hampir Setengah Penduduk Korea Selatan Memilih untuk Jomblo, Ini Alasannya-Hampir Setengah Penduduk Korea Selatan Memilih untuk Jomblo-Freepik
RADAR JABAR - Individualisme dan fokus karir yang lebih tinggi telah membawa dampak signifikan pada pola hidup warga Korea Selatan, dengan hampir separuh dari mereka memilih untuk hidup sendiri pada awal tahun 2024.
Menurut data pemerintah yang dirilis pada bulan Desember 2023, persentase rumah tangga dengan satu orang (single person) di Korea Selatan mencapai puncak sepanjang sejarah, mencapai 42%.
Jumlah rumah tangga dengan orang yang hidup sendiri meningkat dari 9,72 juta menjadi 9,93 juta menurut informasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan. Artinya, dalam kurun waktu satu tahun, jumlah orang yang hidup sendiri bertambah sebanyak 211.344.
Kementerian tersebut menjelaskan bahwa peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah individu yang memilih untuk hidup sendiri, termasuk kelompok lansia, yang meningkat sebesar 21,8% dibandingkan dengan data sebelumnya.
Data pemerintah ini juga mengambil dasar dari alamat seseorang, sehingga keluarga yang terdiri dari dua orang namun tinggal terpisah dihitung sebagai dua individu lajang. Hal ini juga berlaku untuk pasangan yang hanya bertemu di akhir pekan ("Weekend couples") yang tinggal terpisah karena alasan pekerjaan atau kondisi lainnya.
Data yang sama juga menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga secara keseluruhan di Korea mengalami penurunan, dari 2,17 pada tahun 2022 menjadi 2,15 pada tahun 2023.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pemerintah Korea Selatan memberikan berbagai tunjangan bagi warganya yang bersedia menikah dan memiliki anak. Contohnya, bayi yang baru lahir akan menerima tunjangan sebesar Rp. 1,2 Miliar untuk setiap anak sebagai insentif positif.
Alasan Masyarakat Korea Selatan Lebih Lama Menunda Pernikahan
1. Individualisme dan Fokus Karir:
Semakin tingginya tingkat individualisme dan fokus pada karir menjadi salah satu alasan utama mengapa banyak orang Korea Selatan memilih hidup sendiri. Masyarakat yang semakin modern dan dinamis mendorong individu untuk mengejar ambisi karir mereka tanpa terlalu banyak mempertimbangkan perkawinan.
2. Tekanan Sosial dan Ekonomi:
Tekanan sosial dan ekonomi yang tinggi di Korea Selatan dapat menjadi beban berat bagi individu yang ingin menikah. Persaingan di pasar kerja yang ketat dan tuntutan untuk mencapai standar hidup yang tinggi dapat membuat beberapa orang enggan untuk menambah tanggung jawab dengan membentuk keluarga.
3. Harapan Tinggi dalam Pencarian Pasangan:
Masyarakat Korea Selatan cenderung memiliki harapan yang tinggi dalam pencarian pasangan hidup. Kriteria seperti pendidikan, pekerjaan, dan penampilan seringkali menjadi pertimbangan utama, yang membuat proses mencari pasangan yang sesuai menjadi sulit dan memakan waktu.
Sumber:
Berita Terkait
8 jam
1 bulan
2 bulan
2 bulan