Arti Kedewasaan yang Sebenarnya, Sudahkah Anda Menjadi Dewasa?
Arti Kedewasaan yang Sebenarnya-Ilustrasi/Unsplash/Tom Parsons-
RADAR JABAR - Menjadi tua adalah suatu kepastian, namun menjadi dewasa adalah pilihan. Dewasa bukanlah tentang berapa lama kita hidup di dunia, melainkan bagaimana kita bijak menghadapi hidup.
Ada orang yang lebih muda namun lebih tenang, sabar, dan mampu bersikap tanpa keluhan. Mereka dapat memahami orang lain dan memiliki konsep hidup yang jelas. Di sisi lain, ada orang yang lebih tua namun sering marah-marah tanpa alasan, selalu mengeluh, egois, ingin menang sendiri, dan tidak mendengar pendapat orang lain.
Di media sosial, mereka cenderung mengumpat atau sindir orang lain karena tidak berani mengungkapkan langsung di depan orang yang bersangkutan.
Sekali lagi, menjadi dewasa adalah pilihan, bukan hanya tentang usia. Kedewasaan tercermin dalam kemampuan kita untuk berperilaku sesuai dengan porsi yang tepat.
BACA JUGA:4 Zodiak Paling Dewasa yang Mencerminkan Kematangan Emosional
Dewasa itu terjadi saat kita tidak lagi membandingkan diri dengan orang lain, saat kita bisa berdamai dengan diri sendiri, dan saat kita mampu membedakan kebutuhan yang sebenarnya dengan keinginan semata. Kita menjadi dewasa ketika kita menyadari bahwa kebahagiaan diciptakan oleh diri sendiri.
Dewasa berarti fokus pada perubahan diri terlebih dahulu, menghentikan usaha untuk mengubah orang lain. Pemahaman bahwa perubahan dunia dimulai dengan transformasi pribadi.
Kedewasaan mencakup kemampuan menerima orang lain apa adanya, serta menerima keragaman pemikiran, karena setiap individu memiliki pandangan yang berbeda.
Proses menuju kedewasaan dapat berlangsung lama, tergantung pada kemauan dan usaha individu. Kedewasaan bukan hanya seputar mencari uang sendiri, memiliki pekerjaan atau bisnis, memiliki properti, menikah, atau punya anak. Kedewasaan sejati mencakup kemampuan mengatasi kesulitan, menghapus air mata dengan cara sendiri, dan kembali tersenyum.
BACA JUGA:Inilah 5 Tanda Bahwa Kamu Sudah Memasuki Masa Dewasa
Menjadi dewasa berarti mampu menyelesaikan masalah rumah tangga tanpa mengadu kepada orang tua. Dewasa adalah ketika kita memahami mana yang perlu dipermasalahkan dan mana yang sebaiknya diabaikan. Kedewasaan juga terlihat dalam kemampuan untuk mengontrol emosi, tidak menggunakan kata-kata kasar atau merendahkan saat marah atau ada pertikaian dengan pasangan, sahabat, atau teman.
Ketika menuju kedewasaan, kesederhanaan menjadi ciri utama. Mulai dari penampilan, gaya hidup, hingga pandangan terhadap urusan jodoh. Kenaikan takhta dewasa membawa pemahaman bahwa keelokan hidup tidak bergantung pada make-up berlebihan, pakaian mahal, atau aksesori bermerk. Keyakinan muncul bahwa nilai diri tidak ditentukan oleh hal-hal materi.
Dewasa juga memperlihatkan kesederhanaan dalam memilih pasangan hidup. Meskipun tetap memiliki kriteria, fleksibilitas semakin meningkat seiring kedewasaan. Kenyamanan dalam hubungan menjadi lebih utama, bahkan jika tidak banyak orang mengetahuinya. Cinta yang dewasa tidak perlu dipublikasikan dengan pameran atau drama berlebihan.
Sumber: