Beda Pendapat Ridwan Kamil dan Cak Imin Soal Jalan Tol, Ceritakan Tukang Becak

Beda Pendapat Ridwan Kamil dan Cak Imin Soal Jalan Tol, Ceritakan Tukang Becak

Ridwan Kamil dan Cak Imin Debat Soal Jalan Tol-Ist-

RADAR JABAR - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin mengaku mendapat pengakuan dari seorang tukang becak.

Pasangan calon presiden Anies Baswedan itu mengungkapkan bahwa seorang tukang becak telah menyampaikan keluhannya terkait pembayaran pajak dan banyaknya pembangunan jalan tol.

Cak Imin menyebutkan bahwa tukang becak tersebut merasa kesulitan menikmati manfaat pembangunan jalan tol karena tidak memiliki kendaraan pribadi.

Cak Imin kemudian menyoroti pentingnya sektor lain yang seharusnya mendapatkan perhatian, yaitu pelayanan transportasi umum.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Minta Sang Istri Fokus Nyaleg DPR Daripada Maju Cawalkot Bandung

Menurutnya, pembangunan transportasi umum harus diutamakan selain pembangunan jalan tol, karena tidak semua kalangan memiliki mobil.

"Transportasi umum harus murah dan enak. Ini kan yang dibangun jalan Tol, ya enak bagi yang punya mobil," kata Cak Imin.

Melihat respon tersebut, Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, memberikan tanggapan tajam dengan memberikan persetujuan.

Menurut Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat Prabowo-Gibran itu, pembangunan jalan tol dalam jumlah banyak justru dapat meningkatkan akses distribusi bahan pangan.

Hal ini memungkinkan pengiriman seperti sembako dapat mencapai tujuan dengan lebih cepat, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan penurunan harga pangan.

"Makan di warteg mang beca lebih terjangkau," tulis Ridwan Kamil di salah satu akun media sosial itu.

Tetapi mendekati musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, terjadi kenaikan harga sembako di pasaran. Ridwan Kamil kemudian memberikan ilustrasi tambahan, menyebutkan bahwa ketika melakukan perjalanan mudik menggunakan bus, jarak tempuh dapat ditempuh dengan lebih cepat.

"Mang becak mudik - naik bus - lewat tol 2 jam ketimbang jalur normal 7 jam - mang becak lebih bahagia," tutur Ridwan Kamil.

Sebagai contoh, biaya tiket bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) untuk lintas Jawa dari beberapa perusahaan otobus berkisar antara Rp 180 ribu untuk perjalanan singkat seperti Jakarta-Pekalongan.

Sumber: