Lebih Baik Tidur dengan Perut Kosong atau Perut Kenyang? Pahami Dampak Kesehatannya
Tidur perut kosong vs Tidur perut kenyang-Ilustrasi/Uns-
RADAR JABAR - Mana yang lebih baik, tidur dengan perut kosong atau tidur setelah perut kenyang? Mari kita jelaskan mekanismenya. Saat kita makan, makanan masuk ke dalam mulut, dicerna dengan baik, dan ditelan.
Proses ini memakan waktu sekitar 6 detik sebelum makanan mencapai lambung. Terutama jika Anda menelan makanan dengan cepat setelah beberapa kunyahan, proses ini bahkan lebih cepat.
Setelah ditelan, makanan masuk ke lambung, di mana proses metabolisme dan pencernaan lebih lanjut terjadi. Lambung mengandung asam lambung (HCL) dan enzim pencernaan yang membantu memecah lemak dan protein.
Proses pengosongan lambung membutuhkan sekitar satu setengah jam hingga 3 jam. Namun, ini dapat lebih lama pada orang yang lebih tua karena produksi asam lambung cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
BACA JUGA:Cara Mengatasi Overthinking yang Mengganggu Tidur Anda
Para dokter selalu menyarankan untuk memberikan jeda sekitar 2-3 jam sebelum tidur agar lambung kosong. Ini membantu makanan mencapai usus halus setelah dicerna di lambung.
Saat berbaring, gravitasi mempengaruhi pergerakan cairan pencernaan ke atas. Oleh karena itu, tidur dengan perut kosong dapat mengurangi risiko masalah pencernaan, terutama bagi orang dengan penyakit asam lambung (GERD) yang mungkin mengalami kelemahan katup LES (Lower Esophageal Sphincter).
Jadi, secara umum, tidur dengan perut kosong dapat memberikan manfaat pencernaan yang lebih baik dan mengurangi risiko masalah pencernaan terutama bagi mereka yang rentan terhadap GERD.
Dampak Buruk Makan Banyak Sebelum Tidur
Masalah kedua terkait dengan kebiasaan makan berlebihan sebelum tidur, terutama bagi mereka yang biasanya tidur larut, seperti jam 12 malam atau jam 1 pagi.
Sebagian dari mereka bahkan masih mencari makanan pada tengah malam, yang seharusnya menjadi waktu istirahat malam. Tidur pada waktu subuh adalah pilihan yang lebih baik dibandingkan tidur pada jam 1 pagi, namun sebaiknya dihindari jika memungkinkan.
Jika Anda bekerja dengan shift malam, ini bisa dimaklumi karena kebutuhan mencari nafkah. Namun, bagi mereka yang tidak memiliki alasan pekerjaan malam, terutama yang mengisi waktu dengan menonton televisi atau melakukan aktivitas nganggur, tidur larut pada jam 1 malam setelah ngemil atau makan karbohidrat tinggi dan lemak tinggi tidak disarankan.
BACA JUGA:Mengapa Kualitas Tidur Berpengaruh pada Kesehatan Mental?
Penting untuk diingat bahwa meskipun protein tinggi, terlalu banyak karbohidrat dan lemak pada jam-jam tersebut, terutama dari junk food seperti terang bulan atau martabak, dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan. Sekali-sekali boleh, tetapi sebaiknya dihindari jika sudah larut malam.
Sumber: