Respons Kritik BEM UGM, Presiden Jokowi Ingatkan Soal Etika dan Sopan Santun Ketimuran

Respons Kritik BEM UGM, Presiden Jokowi Ingatkan Soal Etika dan Sopan Santun Ketimuran

Respons Kritik BEM UGM, Presiden Jokowi Ingatkan Soal Etika dan Sopan Santun Ketimuran-Presiden Jokowi (tengah) ketika meresmikan Stasiun Pompa Ancol Sentiong di Jakarta Utara hari Senin (11/12)-ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga

Radar Jabar – Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), memberikan respons terkait kritik dari Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gajah Mada (BEM KM UGM) kepadanya. Sebagai bagian dari proses demokrasi, dirinya menilai kritik adalah hal yang lumrah.

 

Meski begitu, Presiden Jokowi tetap mengingatkan terhadap semua pihak jika ingin melontarkan kritik. Dalam menyampaikan kritik mau pun pendapat harus ada etika dan sopan santun ketimuran.

 

“Ya, itu proses demokrasi, boleh-boleh saja (mengkritik); tetapi perlu saya juga mengingatkan, kita ini ada etika, sopan santun ketimuran,” ujar dia di Sentiong, Jakarta, hari Senin (11/12) dikutip dari ANTARA.

 

BACA JUGA:Tertarik jadi Anggota KPPS? Ini Cara Daftar dan Gaji KPPS Pemilu 2024

 

Sebagaimana diketahui BEM KM UGM sebelumnya memberikan kritik untuk Jokowi.

 

Kritik tersebut dalam bentuk spanduk dengan ukuran sekitar 4x3 meter. Spanduk ini terpasang di sebelah utara Bundaran UGM, Yogyakarta, hari Jumat (8/12) lalu.

 

Pada spanduk itu, menampilkan tulisan ‘Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan” dengan warna merah. Tulisan itu disertai wajah Presiden Jokowi terbagi menjadi dua sisi, dengan satu sisi memakai mahkota raja serta sisi lainnya menggunakan topi petani.

Sumber: