Pemkot Bandung Suntik Dana Rp 31,9 Miliar Guna Tanggapi Masalah Sampah
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna saat memberikan keterangan di Bandung, Kamis (30/11)--ANTARA/Rubby Jovan
RADAR JABAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyuntikkan dana sejumlah Rp31,9 miliar untuk menanggapi masalah sampah di wilayah tersebut dengan menyiapkan fasilitas pengolahan sampah di setiap kawasan.
“Ini merupakan bagian yang diamanatkan dalam APBD-P berupa dukungan bantuan sarana dan prasarana berupa ember, karung, termasuk juga pembangunan hangar-hangar untuk maggot,” ungkap Ema saat berbicara di Bandung pada hari Kamis.
Ema menjelaskan bahwa alokasi anggaran tersebut adalah wujud dukungan dari pemerintah kota untuk mengutamakan penanganan sampah rumah tangga, sehingga persoalan sampah di Kota Bandung dapat diatasi di tingkat kewilayahan.
BACA JUGA:Jejak Pengabdian Kepada Masyarakat di kalangan Organisasi Dakwah Perempuan
“Ada kewajiban kami untuk memberikan dukungan anggaran untuk bisa menjauhkan kota ini dari ancaman sampah,” tambahnya.
Dia berharap dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Bandung, persoalan sampah dapat diatasi di tingkat rumah tangga.
“Sampah itu tidak harus dibuang, tapi mari kita kelola secara bijak dan saya yakin kalau pendekatannya di tingkat kewilayahan atau keluarga, tidak akan terlalu berat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ema menyebutkan bahwa sarana dan prasarana yang dipersiapkan oleh pemerintah kota, seperti ember, karung, dan kompos, sudah diterima oleh setiap kawasan dan akan digunakan untuk mengelola sampah organik.
BACA JUGA:Pemkot Bandung Berupaya Tingkatkan PAD Melalui TP2DD
“Fasilitas itu sudah diterima oleh masyarakat yang saya yakin itu tepat sasaran karena yang mengetahui dan yang paling membutuhkan kan RT dan RW dengan adanya daya dukung sarana ini,” jelas Ema.
Oleh karena itu, dia optimistis bahwa penyelesaian masalah sampah dapat segera tercapai dengan dukungan dari seluruh kewilayahan melalui sarana tersebut, yang diharapkan akan menciptakan Kawasan Bebas Sampah (KBS) baru di Kota Bandung.
“Kemarin itu sudah melihat ada kelurahan berstatus KBS. Mudah-mudahan ini nanti akan bergerak terus seperti teori bola salju. Satu kelurahan, dua kelurahan, tiga kelurahan dan seterusnya,” tutupnya.*
Sumber: antara