5 Faktor Utama yang Dapat Menyebabkan Timbulnya Overthinking
5 Faktor Utama yang Dapat Menyebabkan Timbulnya Overthinking--Sumber gambar: freepik.com
RADAR JABAR - Overthinking, atau berlebihan dalam berpikir, adalah masalah umum yang dapat memengaruhi kesejahteraan mental seseorang.
Terkadang, pikiran yang terlalu aktif dan terus-menerus merumuskan segala kemungkinan dapat merugikan kesehatan mental dan fisik seseorang.
Dalam artikel ini, kita akan menggali lima faktor utama yang dapat menyebabkan timbulnya overthinking, serta penjelasan mendalam untuk setiap faktor.
Berikut 5 faktor timbulnya overthinking:
1. Ketidakpastian dan Kekhawatiran Masa Depan
Salah satu penyebab utama overthinking adalah ketidakpastian dan kekhawatiran terhadap masa depan. Ketika seseorang dihadapkan pada situasi yang tidak jelas atau memiliki banyak kemungkinan, otak cenderung menciptakan berbagai skenario dan mencoba untuk meramalkan hasilnya.
Kekhawatiran tentang pekerjaan, hubungan, atau kehidupan secara umum dapat memicu gelombang overthinking yang sulit dihentikan.
Ketidakpastian menciptakan kekosongan informasi, dan pikiran manusia cenderung mengisi kekosongan tersebut dengan asumsi dan prakiraan.
Ini dapat mengarah pada lingkaran setan pikiran, di mana setiap kemungkinan baru memicu pertanyaan dan kekhawatiran tambahan. Mengatasi ketidakpastian memerlukan keterampilan pengelolaan stres dan kemampuan untuk menerima bahwa tidak semua hal dapat diprediksi atau dikendalikan.
2. Perfectionisme yang Berlebihan
Perfectionisme yang berlebihan seringkali menjadi pemicu overthinking. Orang-orang yang menetapkan standar yang tidak realistis untuk diri mereka sendiri cenderung terjebak dalam analisis yang mendalam tentang setiap tindakan dan keputusan yang mereka buat.
Mereka khawatir bahwa kesalahan kecil atau kekurangan akan membawa konsekuensi besar, dan ini memicu overthinking yang merugikan.
Perfectionisme yang sehat dapat menjadi dorongan untuk mencapai tujuan yang tinggi, tetapi ketika menjadi ekstrem, itu dapat menghambat kreativitas dan kebahagiaan.
Sumber: