DKKC Kota Cimahi Terus Melestarikan Budaya Melalui Pertunjukan Seni

DKKC Kota Cimahi Terus Melestarikan Budaya Melalui Pertunjukan Seni

DKKC Kota Cimahi Berupaya Melestarikan Budaya Melalui Pertunjukan Seni--Istimewa

RADAR JABAR - Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) memimpin dalam tiga bidang kepengurusan yang melibatkan Badan Pelaksana Harian di bawah kepemimpinan Yudistira Purana Shyakyakirty alias Mang Ujang Laif.

Bidang seni pertunjukan dipimpin oleh Sudrajat atau Apih Ajat, mencakup Komite tari tradisional dan modern, musik tradisional dan modern, padalangan, teater, dan pencak silat.

Sementara itu, Muhammad Fajar Adika Putra atau Bang Ata memimpin bidang seni rupa dan media baru dengan tanggung jawab terhadap Komite Seni Rupa dan Kriya, serta Komite Film, video, dan animasi.

Komite Literasi Budaya menggelar serangkaian kegiatan, termasuk workshop, lomba sastra, kaulinan, lomba monolog, dan puisi di Plaza Raya Pemkot. Acara melibatkan anggota seniman, budayawan, dan peserta dari kalangan anak-anak sekolah, memperkaya dan merayakan ragam keindahan literasi budaya dalam komunitas lokal.

Menurut Yudistira Purana Shyakyakirty yang biasa disapa Mang Ujang Laif, pagelaran seni dan budaya bertujuan kuat untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan warisan budaya. Melalui kreativitas seniman, pagelaran ini menjadi medium vital untuk menghidupkan, menyampaikan, dan menjaga nilai-nilai tradisional, memperkokoh identitas budaya, serta menginspirasi generasi mendatang untuk mencintai dan melibatkan diri dalam warisan budaya yang kaya.

“Kreativitas seniman diungkapkan sebagai medium vital untuk menghidupkan, menyampaikan, dan menjaga nilai-nilai tradisional, serta memperkokoh identitas budaya. Pagelaran Komite Literasi Budaya, termasuk workshop, lomba sastra, kaulinan, lomba monolog, dan puisi di Plaza Raya Pemkot, menjadi sarana untuk melibatkan anggota seniman, budayawan, dan anak-anak sekolah. Acara ini diharapkan dapat memperkaya dan merayakan keindahan literasi budaya dalam komunitas lokal, serta menginspirasi generasi mendatang untuk mencintai dan aktif terlibat dalam warisan budaya yang kaya,” ucapnya pada Jabar Ekspres, Senin (30/10).

Sementara itu, menurut Sudrajat, atau dikenal sebagai Apih Ajat, mengatakan kegiatan seni dari Komite Pertunjukan mencakup tarian tradisional untuk melestarikan budaya lokal, termasuk musik seperti dangdut dan etnik. Kegiatan rutin di Techno Park melibatkan seni seperti pencak silat dan teater di Cimahi Utara, melibatkan anggota remaja hingga dewasa.

“Komite Pertunjukan fokus pada seni tradisional, seperti tarian dan musik etnik, untuk melestarikan budaya lokal. Kegiatan rutin di Techno Park mencakup seni pencak silat dan teater di Cimahi Utara, melibatkan partisipasi dari anggota remaja hingga dewasa,” terangnya. 

Pentingnya literasi dan pelestarian budaya pada anak muda semakin mendesak, terutama dalam era digitalisasi dan kemajuan teknologi. Melibatkan generasi muda dalam upaya ini memastikan warisan budaya tetap relevan dan diteruskan, sementara literasi mengembangkan pemahaman terhadap perubahan konteks teknologi modern."

Menurut Muhammad Fajar Adika Putra atau Bang Ata, musik disesuaikan dengan standar industri untuk menarik minat dan memberi struktur pada remaja. Kolaborasi film dan video dengan Polres Cimahi, serta festival vlog "Potensi Kebudayaan Kota Cimahi" di bulan Agustus, menunjukkan kerjasama aktif. Terdapat pula proyek bersama TF Studio Dago, Bandung, dalam pembuatan materi berbasis aplikasi.

DKKC menghadirkan empat kegiatan utama sepanjang tahun 2023, melibatkan Ngarumat Budaya 2023 untuk melestarikan warisan budaya, peringatan Hari Jadi Kota Cimahi 2023, karnaval Agustusan 2023, dan Musda DKKC 2023 untuk musyawarah dan pembaharuan.

Wakil Ketua DKKC, Viska Suasana Arum, mengatakan, agenda unggulan DKKC yaitu Ngarumat Budaya 2023 akan digelar pada bulan Desember 2023. Acara ini memiliki rangkaian kegiatan yang berfokus pada pelestarian seni dan budaya, terutama untuk pelajar dan remaja dewasa.

“Agenda Unggulan tahun 2023, Ngarumat Budaya, mencakup serangkaian kegiatan menarik. Ini melibatkan Festival Monolog, Lomba Mendongeng, Baca Puisi, Festival Sendra Pencak Silat, dan penyediaan pertunjukan Wayang Golek. Tujuan utamanya adalah mempromosikan seni dan budaya melalui berbagai ekspresi kreatif,” kata Viska.

Melestarikan budaya pada generasi muda Indonesia penting karena memperkaya identitas bangsa. Dengan memahami dan meneruskan tradisi, generasi muda dapat membangun rasa kebangsaan, toleransi, dan menghargai keberagaman budaya, memupuk kecintaan terhadap warisan leluhur untuk masa depan yang harmonis.

Sumber: