Sejarah Lahirnya Hamas dan Fatah, Kelompok Paling Berpengaruh di Palestina

Sejarah Lahirnya Hamas dan Fatah, Kelompok Paling Berpengaruh di Palestina

Sejarah Hamas dan Fatah-Image/APNews-

RADAR JABAR - Kegagalan bangsa Arab bersatu dalam melawan Israel membuat para pemuda Palestina, terutama mereka yang terusir dari kampung halaman mereka, membentuk berbagai kelompok perlawanan bersenjata.

Salah satu yang paling terkenal adalah kelompok yang bernama Fatah, dengan semangat Pan-Arabisme dan anti-kolonialisme yang saat itu sedang tren di kawasan Timur Tengah.

Berbagai kelompok perlawanan Palestina, termasuk Fatah yang tergabung dalam organisasi Palestina Liberation Organization, menggabungkan cara-cara militer dan politik untuk menekan Israel.

Antara tahun 1950 -1960, militan Palestina dari beragam faksi aktif melancarkan serangan gerilya dari negara-negara Arab di sekitar Israel, seperti Yordania, terhadap pemukiman dan pos-pos militer Israel di sekitar perbatasan.

Israel, yang gerah dengan serangan lintas batas ke wilayahnya, membentuk "Unit 101" yang dipimpin oleh perwira terkenal bernama Ariel Sharon. Unit khusus Israel itu membalas berbagai serangan lintas batas para gerilyawan Palestina dengan menyerang pemukiman Arab Palestina, kamp pengungsian, dan juga posisi militer pasukan Mesir, Suriah, dan Yordania.

Selama periode ini, ribuan tentara dan warga sipil Israel kehilangan nyawa akibat serangan lintas batas gerilyawan Palestina, sedangkan ratusan warga sipil Palestina, termasuk tentara Mesir, Suriah, dan Yordania, juga kehilangan nyawa akibat serangan lintas batas dari pasukan IDF.

BACA JUGA:Mia Khalifa Dipecat Playboy Usai Nyatakan Dukung Palestina Setelah Hamas vs Israel Pecah

Bahkan terjadi salah satu peristiwa berdarah ketika Israel melancarkan operasi "Suasana" di mana Unit Khusus 101 Israel membunuh lebih dari 60 penduduk Arab Palestina di desa Kibya, Tepi Barat, pada 14 Oktober 1953.

Pada tahun 1967, Israel dan negara-negara Arab kembali terlibat dalam serangkaian konflik dengan strategi dan kemampuan personil yang tinggi. Israel secara mengejutkan berhasil mengalahkan kekuatan gabungan negara-negara Arab dalam waktu kurang dari 6 hari selama Perang Enam Hari.

Jalur Gaza, yang sebelumnya dikuasai oleh Mesir, serta Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur yang berada dalam kekuasaan Yordania, berhasil dikuasai oleh Israel. Kekalahan ini sangat menghancurkan bagi bangsa Palestina.

Harapan kemerdekaan yang mereka gantungkan pada semangat Pan-Arabisme berubah menjadi bencana yang membuat tanah mereka malah jatuh ke tangan Israel.

Fatah pun muncul sebagai kelompok perjuangan utama bangsa Palestina, dan serangan lintas batas kembali dilancarkan secara aktif oleh para militan Palestina ke wilayah Israel, bahkan semakin gencar seperti sebelumnya.

Israel memberikan respons dengan melancarkan serangan balasan ke berbagai posisi militan Palestina yang menyerang wilayah mereka. Salah satu pertempuran terkenal adalah Pertempuran Karame antara gerilyawan Fatah dan pasukan penyerang Israel.

Dalam pertempuran itu, gerilyawan Fatah menderita 150 anggota yang tewas, namun berhasil memaksa pasukan Israel untuk mundur kembali ke wilayah mereka, dianggap sebagai kemenangan besar, bukan hanya bagi kelompok Fatah, tetapi juga bagi seluruh kelompok bersenjata Palestina.

Sumber: inspect history