Dampak Agresi Israel: 1200 Warga Palestina Tewas dan Rumah Sakit di Gaza Kehabisan Tempat Tidur

Dampak Agresi Israel: 1200 Warga Palestina Tewas dan Rumah Sakit di Gaza Kehabisan Tempat Tidur

Dampak Agresi Israel: 1200 Warga Palestina Tewas dan Rumah Sakit di Gaza Kehabisan Tempat Tidur-Pengunjukrasa mengibarkan bendera Palestina saat aksi stop perang Israel-Palestina di depan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jakarta, Selasa (10/10)-ANTARA FOTO/Fauzan/YU

RADAR JABAR - Kementerian Kesehatan Gaza telah mengumumkan pada hari Kamis pagi bahwa terdapat jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel telah meningkat menjadi sekitar 1.200 orang. Sementara terdapat 5.000 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka.

Wakil Menteri Kesehatan, Yusuf Abu al-Reesh, mengunjungi Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza untuk memeriksa layanan kesehatan yang ada.

Dalam sebuah konferensi pers setelah kunjungannya, al-Reesh menyatakan bahwa jumlah "martir" yang telah meninggal mendekati angka 1.200, dan sekitar 5.000 orang telah terluka. Selain itu, ia juga menyoroti bahwa sebagian besar dari korban tewas dan terluka adalah anak-anak, perempuan, dan lansia.

Kementerian Kesehatan Gaza sebelumnya telah mengumumkan bahwa rumah sakit-rumah sakit di Gaza beroperasi pada kapasitas penuh sebagai dampak dari serangan brutal Israel. Juru bicara Kementerian Kesehatan, Esref al-Kudra, juga melaporkan bahwa situasi yang semakin memburuk telah memaksa pasien dan korban luka untuk ditempatkan dan dirawat di lantai rumah sakit.

BACA JUGA:Tiongkok Usulkan Kemerdekaan Palestina untuk Jalur Damai

Al-Kudra mengkhawatirkan tindakan Israel yang terus memutus pasokan listrik, air, dan bahan bakar, yang dapat menyebabkan "bahaya besar" serta berpotensi menciptakan "krisis kesehatan dan lingkungan yang serius." Dia dengan tegas menegaskan bahwa pendudukan Israel bertanggung jawab atas semua situasi tersebut.

Rumah Sakit di Gaza, Palestina Kehabisan Tempat Tidur

Pada Rabu (11/10), Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza  telah mengeluarkan peringatan mengenai gangguan serius dalam layanan kesehatan yang melanda pad wilayah seluruh Jalur Gaza. Hal tersebut dikarenakan rumah sakit pada wilayah tersebut telah kehabisan tempat tidur untuk menampung korban luka akibat bombardir Israel.

"Rumah sakit kehabisan tempat tidur. Korban luka dan pasien terbaring di lantai akibat serangan Israel yang semakin brutal" ujar Kemenkes Palestina

Menurut Kemenkes Palestina, untuk saat ini Israel terus memotong pasokan listrik, air, dan bahan bakar, yang menimbulkan bahaya serius terhadap nyawa para korban luka dan pasien. Hal tersebut berpotensi menciptakan krisis kesehatan dan lingkungan yang sangat serius.

BACA JUGA:Sikap Berbagai Negara di Dunia Menanggapi Serangan Hamas Palestina ke Israel

"Kami menganggap pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas nyawa para korban luka dan pasien, sebab pendudukan telah menguras sistem kesehatan dan melemahkan kapasitasnya" ujarnya

Kemenkes Palestina menyebut bahwa pendudukan Israel telah menguras sistem kesehatan Palestina dan merusak kapasitasnya. Dalam situasi yang sangat mendesak ini, mereka mendesak adanya tindakan darurat untuk memastikan koridor aman bagi pasokan medis.

Peringatan ini muncul ketika serangan Israel terus meningkat di Jalur Gaza, yang mengakibatkan ribuan orang membutuhkan layanan medis dan kesehatan yang mendesak.

BACA JUGA:5 Orang di Ukraina Tewas Imbas Gempuran Rusia

Sumber: