Denny JA Sebutka PSI Berharap Dapat Efek Jokowi Pasca Kaesang Jadi Ketum PSI

Denny JA Sebutka PSI Berharap Dapat Efek Jokowi Pasca Kaesang Jadi Ketum PSI

Denny JA Sebutka PSI Berharap Dapat Efek Jokowi Pasca Kaesang Jadi Ketum PSI-Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep usai acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas): Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9)-ANTARA/Narda Margaretha Sinambela

RADAR JABAR - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA telah menilai pimpinan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengharapkan "Jokowi's effect" atau efek Jokowi, setelah bergabungnya Kaesang Pangarep. Diketahui bahwa putra bungsu dari Presiden Joko Widodo itu telah ditetapkan sebagai Ketua Umum PSI.

"Kaesang belum tiga hari menjadi kader PSI, belum ada jabatan publik yang ia pernah duduki dan belum ada jabatan teras partai politik yang pernah dipimpin. Lalu mengapa pimpinan PSI memilihnya sebagai ketua umum, jawabnya satu frase saja yaitu berharap kepada 'Jokowi’s effect'." ujar Denny JA berdasarkan keterangannya di Jakarta, Selasa (26/9).

Ia mengungkapkan bahwa data survei LSI periode Mei hingga September 2023, yaitu perolehan suara PSI ang tidak pernah lebih dari dua persen. Menurutnya, untuk lolos ambang batas parlemen atau parlementary threshold, PSI yang membutuhkan minimalh sebanyak 4 persen, sehingga partai tersebut masih memerlukan suara sekitar 2 persen.

BACA JUGA:Pihak TikTok Shop Buka Suara Soal Pelarangan Fitur Sosial Commerce di Indonesia

"Sudah menjadi Informasi publik bahwa approval rating atau tingkat kepuasan publik kepada Jokowi cukup tinggi, sekitar 80 persen. Maka PSI berharap dengan manuver memilih putra Jokowi sebagai Ketum, PSI mendapatkan efek Jokowi" ujar Denny.

Ia menilai dari seluruh pendukung Jokowi, diperkirakan sebanyak 2 hingga persen mengalir kepada PSI. Karena hal tersebut, ia memperkirakan tambahan suara dari "Jokowi's effect" membuat PSI lolos ke DPR atau minimal mendapatkan 4 persen dari dukungan rakyat pada Pemilu Legislatif (Pileg) di 2024.

"Terjadi perubahan strategi dari PSI, untuk merasuk lebih jauh mendapatkan Efek Jokowi" ujarnya.

Selain itu, Denny JA juga menjelaskan bahwa dulu yang dimaksud merupakan Jokowisme adalah sebuah tata nilai, platform, ataupun ideologi yang telah dikembangkan oleh Jokowi. Menurutnya, masyarakat telah menafsir Jokowisme sebagai kedekatan kepada rakyat, ekonomi kerakyatan seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan lainnya.

"Kini PSI "ngegas' lebih jauh lagi, Jokowi yang ingin dihadirkan di PSI tak lagi ideologi semata tapi biologi. Tepatnya anak biologis dari Jokowi yaitu Kaesang Pengarep menjadi Bro Tum (Ketua Umum" tutur Denny JA.

BACA JUGA:Gubernur Jatim Khofifah Kandidat Favorit Ketua Timses Prabowo?

Denny menilai pergeseran sosok Jokowi di PSI, merupakan suatu eksperimen dari ahli strategi di PSI. Karena itu mereka akan berebut suara dengan partai lain yang juga telah mendapatkan suara dari pendukung Jokowi.

Menurutnya, saat ini pendukung Jokowi telah menyebar ke beberapa partai lain, diantaranya PDIP, Gerindra, hingga Golkar. Namun PSI tak berharap mengambil seluruh suara tersebut, yaitu hanya sebesar 2-5 persen, maka partai tersebut lolos ambang batas parlemen.

Diketahui juga, Kaesang Pangarem selaku putra bungsu Presiden Joko Widodo, resi ditunjuk sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menggantikan Giring Ganesha, Ketum PSI sebelumnya. Putusan tersebut dibacakan oleh Grace Natalie selaku Wakil Ketua Dewan Pembina PSI dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas): Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta pada Senin (25/9).*

Sumber: