Diskopdagperin: Harga Telur di Kuningan Sudah Turun

Diskopdagperin: Harga Telur di Kuningan Sudah Turun

Diskopdagperin: Harga Telur di Kuningan Sudah Turun-Petugas pasar Diskopdagperin saat memantau harga telur di Kuningan, Jawa Barat-(ANTARA/HO-Diskopdagperin Kuningan

RADAR JABAR - Dinas Perdagangan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, telah mendata harga telur ayam di beberapa pasar tradisional di wilayah tersebut. Untuk saat ini harga telur mengalami penurunan sekitar Rp1.000-Rp1.500.

"Harga pekan lalu Rp27.000-Rp27.500, saat ini Rp26 ribu per kg" ujar Arisman, selaku Petugas Perdagangan Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) di Kuningan pada Senin (18/9).

Dalam pernyataannya, Arisman menyatakan bahwa penurunan harga telur ayam merupakan suatu kabar baik, terutama bagi masyarakat umum dan para pelaku usaha mikro dan menengah (UMKM) yang beroperasi di sektor kuliner.

BACA JUGA:Berkas Kasus Polisi Tembak Polisi Dilimpahkan ke Kejari Bogor

Ia juga menyebutkan bahwa penurunan harga telur terjadi di beberapa pasar di Kuningan. Salah satunya adalah Pasar Kepuh Kabupaten Kuningan, yang merupakan pusat penjualan bahan pangan bagi penduduk setempat.

"Kabar baik untuk masyarakat karena harga telur ayam mulai turun" ujarnya.

Arisman juga menuturkan bahwa harga komoditas lainnya masih cukup tinggi. Contohnya, harga beras medium masih bertahan di sekitar Rp13.500 per kilogram dan beras premium di Rp14.000 per kilogram.

Menurutnya, untuk menjaga stabilitas harga dan membantu masyarakat, Diskopdagperin Kabupaten Kuningan saat ini sedang mendistribusikan bantuan pangan berupa beras medium berukuran 5 kilogram dengan harga yang terjangkau.

BACA JUGA:Pemkot Bandung Sediakan Fasilitas Pembuatan NIB untuk Pelaku UMKM melalui

"Kabar baik untuk masyarakat karena harga telur ayam mulai turun" ujar Arisman

Menjelang pertengahan September 2023, katanya, harga kebutuhan pokok di Kuningan masih relatif tinggi, tetapi Diskopdagperin terus berupaya menjaga agar harga komoditas di pasar tetap stabil.

Irma Ningsih, seorang warga Desa Cigugur, Kabupaten Kuningan, mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras di pasar telah berdampak negatif pada situasi ekonominya. Dalam beberapa waktu terakhir, ia harus mengeluarkan Rp13 ribu untuk membeli satu kilogram beras medium.

"Harapannya supaya cepat turun. Karena beberapa waktu terakhir harganya masih tinggi" ujarnya.

Sumber: