Hasil Tes DNA Terungkap, Kasus Bayi Tertukar di Bogor Berakhir Damai

BOGOR - Kasus bayi tertukar akhirnya berakhir damai setelah uji DNA mengungkapkan perbedaan hasil. Penanganan kasus ini dilakukan secara khusus oleh Polres Bogor setelah Siti Mauliah mengajukan laporan.

Siti merasa yakin bahwa bayinya telah tertukar ketika dia melahirkan di Rumah Sakit Sentosa Bogor. Mengingat bahwa dia tidak memiliki ikatan emosional dengan bayi tersebut, Siti selaku orang tua bayi memutuskan untuk melakukan tes DNA.

Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, menjelaskan bahwa mereka telah melibatkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor). Namun, hasil tes DNA antara bayi yang sedang dia gendong saat itu ternyata tidak sesuai.

Oleh karena itu, Kapolres meminta aparat kepolisian untuk menyelidiki identitas orangtua yang telah membawa anak yang sebenarnya.

BACA JUGA:Pemkot Bogor Umumkan Tidak Terapkan WFH Menyeluruh Untuk Kurangi Polusi

Sebagai informasi, selain Siti, terungkap bahwa seorang wanita dengan inisial D juga mengalami kelahiran pada saat yang sama.

Kejadiannya adalah bahwa kedua bayi yang dilahirkan oleh Siti dan D memiliki jenis kelamin yang sama, yaitu laki-laki.

Meskipun pihak Rumah Sakit Sentosa Bogor awalnya membantah kemungkinan pertukaran bayi, terdapat fakta bahwa D juga memiliki pandangan yang sama.

Dalam kasus ini, D menolak untuk melakukan tes DNA, dengan keyakinan bahwa bayi yang ada bersamanya adalah anak kandungnya.

Pihak kepolisian mengambil tindakan dan meminta D untuk menjalani tes DNA yang akan dilakukan oleh tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).

Setelah hasil tes DNA resmi diperoleh, AKBP Rio dengan tegas mengumumkan bahwa hasil tersebut menunjukkan bahwa bayi-bayi tersebut, dengan tingkat kepercayaan 99,99 persen, telah tertukar antara orangtua mereka.

"Ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan oleh Kapuslabfor yang diwakili oleh beliau bahwa anak tersebut memang tertukar," jelas AKBP Rio di depan wartawan, Jumat 25 Agustus 2023.

Momen tersebut berakhir dalam suasana haru, di mana Siti dan wanita yang dikenal sebagai D akhirnya saling memeluk.

Terutama, perjuangan yang telah dilalui oleh Siti, yang sejak awal merasa ragu terhadap bayi yang telah dibawanya pulang setelah melahirkan, menjadi sangat berarti.

Sumber: