Demi Dukung UMKM Dalam Negeri, Menkeu Sri Mulyani Bakal Optimalkan APBN

Demi Dukung UMKM Dalam Negeri, Menkeu Sri Mulyani Bakal Optimalkan APBN

Demi Dukung UMKM Dalam Negeri, Menkeu Sri Mulyani Bakal Optimalkan APBN-Menkeu Sri Mulyani beri sambutan dalam kegiatan Temu Bisnis Tahap VI di Jakarta International Expo, Jakarta, Rabu (2/8).-ANTARA/Imamatul Silfia

Radar Jabar – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku akan memaksimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) demi mendukung produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam negeri.

 

“Masih ada sekitar 60 persen dari APBN 2023 yang bisa dibelanjakan. Kami mendukung berbagai aktivitas yang menggunakan APBN untuk meningkatkan produk-produk dalam negeri,” ucap Sri Mulyani dalam kegiatan Temu Bisnis Tahap VI di Jakarta International Expo, Jakarta, Kamis (3/8) dikutip dari Antara.

 

Melansir dari Antara, pagu belanja negara pada APBN mencapai Rp3.061,2 triliun, sedangkan realisasi sampai semester pertama 2023 sebesar Rp1.255,7 triliun. Itu artinya, masih ada dana Rp1.805,5 triliun yang dapat diserap hingga penghujung 2023.

 

BACA JUGA:Inflansi di Indonesia Punya Potensi Untuk Turun 3 Persen di Akhir Tahun

 

Salah satu kebijakan pemerintah untuk mendukung penguatan produk UMKM ialah Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN).

 

Kebijakan itu diharapkan mampu mendongkrak serapan belanja produk dalam negeri di kalangan kementerian atau lembaga di pusat serta pemerintahan daerah hingga angka 95%.

 

Lebih lanjut, Sri Mulyani memaparkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) dianggarkan senilai Rp1.112,45 triliun untuk 5,3 juta paket pengadaan. Hingga saat ini, sudah terealisasi Rp387,81 triliun dengan 768 ribu paket dari target tersebut.

 

“Artinya masih banyak sekali belanja yang bisa dioptimalkan. Saya harap belanja barang dan jasa pada enam bulan terakhir 2023 bisa memacu penggunaan produk dalam negeri,” kata Menkeu yang pernah menjabat sebagai direktur pelaksana dan COO Bank Dunia itu.

 

BACA JUGA:Pemerintah Telah Terapkan Sanksi Untuk Eksportir yang Tak Patuh Pada Ketentuan DHE

 

Bendahara Negara menambahkan, pemerintah senantiasa mendukung penggunaan produk lokal dengan terus memperkuat dalam hal produk. Ini terutama pada aspek daya saing, kualitas, serta persaingan harga.

 

Sebagai salah satu upayanya, pemerintah sedang menggencarkan peningkatan realisasi belanja untuk produk UMKM dan artisan sebesar Rp250 triliun dalam APBN.

 

“Dukungan-dukungan ini pasti sangat berarti bagi UMKM, karena masih banyak UMKM yang masih harus bangkit karena terdampak pandemic COVID-19.” Ungkap Sri Mulyani.

 

Sumber: Antara.

Sumber: