Abdi Toisuta Pukuli Remaja Ambon Hingga Tewas, Ketua DPRD Tidak Minta Maaf
Pelaku penganiayaan Abdi Toisutta bersama dengan ibunya, Ketua DPRD Ambon Elly Toisutta-Twt-
RADAR JABAR - Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta menyatakan keprihatinannya atas kematian seorang remaja bernama RRS (16) yang diduga menjadi korban kekerasan oleh anaknya bernama AT atau Abdi Toisutta (25).
Meskipun ada video yang beredar sudah viral di media sosial, tidak terlihat adanya permintaan maaf dari Elly Toisuta sebagai seorang wakil rakyat.
"Saya yang itu kita atas nama keluarga dengan segala kerendahan hati dan dengan senantiasa bertawakal kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, dengan ini kami menyampaikan turut berbelasungkawa yang ke dalam-dalamnya atas meninggalnya Ananda Rafi Rahman. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala Azza Wa Jalla rahmati almarhum Husnul Khatimah, serta mendapatkan tempat yang paling indah di sisi Allah subhanahu wa ta'ala Amin ya robbal alamin," kata Elly seperti mengkutip dari TribunAmbon.com Selasa (1/8/2023).
Politikus Partai Golkar itu menyerahkan penanganan proses perkara kasus penganiayaan tersebut kepada aparat penegak hukum.
BACA JUGA:Tersangka Kasus Penganiayaan David, Mario Dandy Diduga Turut Terlibat Aksi Pencabulan
“Kami menghormati dan menyerahkan penanganan proses dan perkara ini kepada aparat penegak hukum,” ujarnya.
Kronologi Kejadian Penganiayaan oleh Abdi Toisutta
Ps Kasi Humas Polresta Pulau Ambon, Ipda Janete Luhukay, menyatakan bahwa kejadian penganiayaan tersebut terjadi di Kawasan Talake, lebih tepatnya di Asrama Polisi Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, pada Minggu (30/7/2023) sekitar pukul 21.00 WIT.
Insiden tersebut dimulai ketika korban dan temannya MFS (16) pergi ke rumah saudaranya di Kawasan Talake untuk mengembalikan jaket. Namun, ketika keduanya memasuki Gapura Lorong Masjid Talake, mereka hampir bersenggolan dengan pelaku.
"Dalam perjalanan keduanya ke arah rumah saudara ternyata pelaku Abdi Toisutta mengikuti mereka. Lalu tiba-tiba pelaku datang dan memukul korban sebanyak tiga kali," ucap Janete.
BACA JUGA:LPSK Tuntut Biaya Restitusi Rp120 Miliar Kepada Seluruh Pelaku atas Kasus Penganiayaan David Ozora
Korban diduga mengalami pemukulan saat masih mengenakan helm, yang menyebabkan korban langsung kehilangan kesadaran di lokasi kejadian.
"Saat pemukulan pelaku sempat mengoceh kepada korban bahwa kalau masuk di orang kompleks itu suara abang-abang dan bawa motor pelan-pelan karena pelaku juga masuk orang kompleks buat hal serupa," ujar Janete.
Beberapa waktu kemudian, saudara korban keluar dari rumah dan menemukan korban terjatuh di atas setang motornya.
Sumber: