Manfaat Oat Bagi Kesehatan Tubuh

Manfaat Oat Bagi Kesehatan Tubuh

Manfaat Oat Bagi Kesehatan Tubuh--Pixabay

RADAR JABAR- Oat (Avena sativa) adalah biji-bijian yang kaya akan nutrisi dan sering digunakan sebagai makanan pokok atau bahan dalam produk makanan seperti oatmeal dan granola. Berikut adalah beberapa manfaat Oat bagi kesehatan:

 

Kaya akan serat

Oat mengandung serat larut dan tidak larut yang bermanfaat bagi pencernaan dan kesehatan usus. Serat membantu mencegah sembelit, mengurangi kolesterol LDL (kolesterol jahat), dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

 

Menjaga kesehatan jantung

Konsumsi Oat secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Serat larut dalam Oat dapat membantu mengurangi penyerapan kolesterol dan mengurangi peradangan dalam arteri.

 

Membantu pengendalian berat badan

Oat memberikan rasa kenyang lebih lama karena mengandung serat, sehingga dapat membantu mengurangi keinginan makan berlebihan dan mendukung upaya penurunan berat badan.

 

Menstabilkan kadar gula darah

Serat dalam Oat membantu mengurangi penyerapan gula oleh tubuh, sehingga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Ini bermanfaat terutama bagi penderita diabetes tipe 2.

 

Sumber energi

Oat mengandung karbohidrat kompleks yang memberikan energi secara bertahap, membantu menjaga tingkat energi yang stabil sepanjang hari.

 

Mengandung nutrisi penting

Oat mengandung berbagai vitamin dan mineral penting seperti vitamin B, vitamin E, zat besi, magnesium, dan fosfor.

 

Menurunkan risiko kanker

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi Oat dapat membantu mengurangi risiko kanker tertentu, terutama kanker usus besar.

 

Mendukung sistem kekebalan tubuh

Oat mengandung beta-glukan, sejenis serat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan infeksi.

 

Menurunkan kadar kolesterol

Serat larut dalam Oat, terutama beta-glukan, dapat membantu mengurangi kadar kolesterol total dan kolesterol LDL dalam darah.

 

Penting untuk dicatat bahwa manfaat ini didukung oleh penelitian, tetapi hasilnya dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor lain seperti pola makan secara keseluruhan dan gaya hidup.

Sumber: