3 Keutamaan Berkurban Idul Adha, Ibadah yang Lebih Dicintai Allah SWT

3 Keutamaan Berkurban Idul Adha, Ibadah yang Lebih Dicintai Allah SWT

Dalam agama Islam, kurban adalah salah satu ibadah yang memiliki keutamaan yang besar dan hikmah yang mendalam.--Tangkapan Layar Instagram

 

 

RADAR JABAR- Dalam agama Islam, kurban adalah salah satu ibadah yang memiliki keutamaan yang besar dan hikmah yang mendalam. Ibadah yang dilaksanakan saat hari Tasyrik yakni pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah atau tiga hari setelah Idul Adha.

Keutamaan kurban dapat ditemukan dalam berbagai ayat Al-Quran yang menggambarkan pentingnya pengorbanan sebagai wujud kepatuhan dan kesetiaan kepada Allah SWT.

“Bukanlah daging dan darah itu yang sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan. Demikianlah Allah telah menundukkan hewan-hewan itu untuk kalian, supaya kalian memperbanyak zikir kepada Allah atas rezeki yang telah diberikan-Nya kepada kalian” (QS A-Hajj – 37).

Menurut Imam Malik dan Imam Al-Syafi’I, hukum berkurban adalah sunah muakad atau sunah yang dikuatkan. Namun, Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa hukum berkurban adalah wajib bagi yang mampu dan tidak dalam keadaan safar (berpergian).

Selain itu, keutamaan kurban yakni menjalin silaturahmi dan memeprerat hubungan sosial antar sesasma umat muslim.

Keutamaan Berkurban Idul Adha

1. Ibadah yang lebih dicintai Allah SWT saat Idul Adha

Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi).

2. Sebagai syiar agama

Keutamaan berkurban Idul Adha merupakan sebagai salah satu bentuk syiar agama. Sebagaimana diketahui, berkurban merupakan syariat dari Allah yang termasuk dalam Al-Qur'an, surat Al Hajj ayat 34. yaitu tentang kewajiban berkurban yang diperintahkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail.

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” ” (QS A-Hajj – 34).

3. Kendaraan di hari kiamat

Keutamaan berkurban lainnya menurut Abul Ala al-Mubarakfuri yakni akan datang pada hari kiamat nanti.

Berkurban merupakan anjuran yang tercatat sebagai amal baik yang akan menambah pundi-pundi pahala di hari akhir. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi yang diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah.

“Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Sumber: