Unik! Demi Kursus Senyum, Orang Jepang Rela Bayar Rp 820.000 per Jam

Unik! Demi Kursus Senyum, Orang Jepang Rela Bayar Rp 820.000 per Jam

Kursus Senyum di Jepang--Reuters

Radar Jabar - Saat ini sedang marak trend unik yang ada di Jepang. Tren tersebut adalah ”latihan senyum”. Hal tersebut bertujuan agar bisa membantu warga Jepang untuk bisa tersenyum lebih alami setelah wajah mereka "dibelenggu" masker selama tiga tahun lebih.

Para mahasiswa seni di Tokyo, Jepang, menuliskan kalimat "Lagi latihan senyum". Belasan mahasiswa ini mengikuti kelas terbaru Keiko Kawano agar bisa tersenyum dengan natural.

Terlihat dalam foto yang beredar, Mereka memegang cermin di depan wajah, lalu meregangkan kedua sisi bibirnya ke atas dengan jari-jari untuk melatih senyum mereka.

Hal ini cukup unik mengingat tidak banyak orang yang terpikir untuk menginvestasikan uangnya guna mempermanis raut wajah.

BACA JUGA:Mengunjungi Jepang, Bintang Creed 3 Michael B. Jordan Dapat Ilustrasi Khusus Naruto

Namun, jasa Kawano sebagai instruktur senyum sedang mengalami peningkatan permintaan tersebut di Jepang, sejalan dengan hilangnya kewajiban penggunaan masker di dalam dan luar lapangan.

Salah satu mahasiswa yang bernama Himawari Yoshida (20 tahun), mengikuti kelas tersebut, mengatakan kelas tersebut sebagai bagian dari kursus di sekolahnya untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.

Sebelum pergi ke wawancara kerja dia merasa perlu memperbaiki senyumnya.

"Saya tidak terlalu banyak menggunakan otot-otot wajah selama pandemi, jadi ini latihan yang bagus," kata Yodhida, dikutip dari Reuters.

Perusahaan Kawano, Egaoiku yang apabila diartikan berarti "Pendidikan Senyum" mengalami peningkatan permintaan lebih dari empat kali lipat dari tahun lalu.

Para pelanggan mereka beragam, mulai dari perusahaan yang mencari karyawan yang lebih ramah hingga pemerintah daerah yang ingin meningkatkan kesejahteraan penduduknya.

Dalam satu sesi pelajaran selama satu jam perorangnya dihargai sebesar JPY 7.700 yen atau sekitar Rp 820. 000. 

Dengan harga yang lumayan mahal untuk “Latihan Senyum” bukan berarti hal ini sepi peminat, bahkan sekitar seperempat mahasiswa seni yang mengikuti kelas tetap memakai masker selama pelajaran berlangsung.

Mantan pembawa acara radio yang mulai memberikan pelajaran pada tahun 2017 ini juga telah melatih 23 orang lain sebagai pelatih senyum untuk menyebarkan nilai dan teknik menciptakan senyum sempurna di seluruh Jepang.

Sumber: