Anies Baswedan Kritik Subsidi Mobil Listrik Bukan Sebuah Solusi

Anies Baswedan Kritik Subsidi Mobil Listrik Bukan Sebuah Solusi

nies Baswedan mengkritik subsidi mobil listrik yang gencar bakal di gelontorkan oleh pemerintah. -Anies Baswedan-tangkap layar instagram @aniesbaswedan

RADAR JABAR- Anies Baswedan mengkritik subsidi mobil listrik yang gencar bakal di gelontorkan oleh pemerintah. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini yang merupakan bakal calon Presiden mengatakan bahwa pemberian subsidi mobil listrik yang digagas pemerintah pusat tidak menuntaskan masalah polusi udara dan hanya akan menambah kemacetan jalan raya.

Anies juga mengatakan subsidi mobil listrik ini hanya bisa dinikmati oleh kalangan menengah keatas. Sehingga subsidi ini nantinya tak tepat sasaran.

“Solusi polusi udara, solusinya bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik. Pemilik-pemilik mobil listrik adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi” Ucapnya di Tennis Indor Senayan (08/05/2023).

Selain itu, Anies juga mengatakan bahwa insentif kendaraan listrik bukanlah sebuah solusi mengurangi polusi udara. Dirinya menilai emisi karbon mobil listrik per kapita dan per kilometer justru lebih tinggi dari emisi karbon bus berbahan bakar bensin.

“Kenapa itu bisa terjadi?karena bus memuat orang banyak sementara mobil (listrik) memuat orang sedikit,” tambahnya.

Kritikannya ini ia sampaikan dihadapan ribuan pendukungnya, menurutnya mendorong warga menggunakan kendaraan listrik bukan solusi untuk mengatasi persoalan lingkungan. Ia justru mendorong pemerintah untuk memberikan subsidi untuk kendaraan umum yang dihadirkan secara masal.

Aniies menduga, para konsumen membeli mobil listrik hanya sebagai kendaraan kedua atau ketiga. Sehingga pemberian subsidi hanya membuat kemacetan jalan raya akan semakin parah.

“Pengalaman kami di Jakarta, kendaraan pribadi berbasis listrik, dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya. Dia justru akan menambah jumlah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan,” urainya.

“Kita mengarahkan agar sumber daya yang dimiliki negara diberikan melalui sektor-sektor yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat banyak. Bukan semata-mata untuk mendpatkan perhatian dalam percakapan, apa lagi sosial media.” Ujarnya.

Diketahui sebelumnya, bahwa pemerintah melalui Kementrian Keuangan (Kemnkeu) telah mengumumkan subsidi untuk pembelian mobil listrik berupa potongan pajak 10 persen. Aturan tersebut hanya berlaku untuk mobil listrik dengan kandungan lokal atau TKDN minimal 40 persen.

Indonesia sendiri juga sebenarnya dalam penjualan mobil listrik sendiri masih jauh tertinggal dari negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) total penjualan mobil listrik selama kuartal pertama 2023 terjual sebanya 1.780 unit. Sedangkan di negara Thailand penjualan mobil listrik di bulan April sebanyak 3.822 unit.(*)

Sumber: bbs