Jalan Penghubung Cipatat - Saguling Masih Tertutup Material Longsor
Jalan Penghubung antara Kecamatan Cipatat dan Saguling Masih Tertutup Material Tanah Longsor, Beberapa Pemudik Jatuh Tergelincir. -Akmal Firmansyah/Jabar Ekspres-
RADARJABAR.ID, - Jalan Raya Penghubung Kecamatan Cipatat - Kecamatan Saguling di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih tertutup oleh material tanah longsor. Walaupun wilayah ini sudah dibuka untuk kendaraan, namun di beberapa ruas masih dipenuhi oleh lumpur dan bongkahan batu sebabkan kondisi jalan menjadi licin.
Pantauan JabarEkspres, pada Kamis (20/4/23), ada beberapa titik longsor di ruas jalan Cipatat-Saguling. Di beberapa titik jalan tersebut terlihat gundukan, tanah, lumpur, dan genangan air dari drainase belum dievakuasi. Hal tersebut sebabkan beberapa pengendara lebih berhati-hati untuk melintasi jalan tersebut.
Seorang warga Adam (43) mengatakan dirinya melaju secara perlahan karena khawatir jatuh tergelincir, apalagi dirinya membawa anak yang masih balita.
“jalannya pelan-pelan, agak khawatir jadi saya merayap aja, soalnya bawa anak juga yang masih balita," kata Adam, saat ditemui oleh Jabarekspres di lokasi, Kamis (14/4/23).
Adam menuturkan kemarin tidak terlalu licin, sebab ada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) KBB, akan tetapi hanya titik longsor di beberapa ruas jalan saja.
"Kemarin agak lumayan soalnya ada damkar, cuman gak sampai atas aja," jelas Adam.
Selain pengguna kendaraan yang perlu ekstra hati-hati melintasi jalan ini. Beberapa pemudik yang menggunakan jalan alternatif dari jalan utama, mengalami jatuh tergelincir.
Seorang warga yang tinggal didekat lokasi longsor, Rizal (34) mengatakan hampir 50 kendaraan pemudik terjatuh. Rata-rata mereka tidak mengetahui bahwa kondisi jalan masih dipenuhi lumpur.
Dirinya juga melihat 5 kendaraan pemudik jatuh bersamaan di lokasi longsor.
"Banyak sekali dari kemarin yang terjatuh. Kurang lebih ada 50 motor pemudik. Mungkin mereka gak tahu kondisi jalan karena baru lewat sini lagi," tutur Rizal saat ditemui
Dirinya juga menyebutkan, dari 8 lokasi longsor, lokasi paling banyak motor pemudik jatuh terjadi di ruas longsor Cigalieung serta Jembatan Lima. Masalahnya di dua lokasi itu badan jalan yang dipenuhi lumpur cukup panjang ditambah tak ada lampu penerangan jalan (PJU).
"Dua titik paling rawan yakni Cigalieung dan Jembatan Lima. Mayoritas kecelakaan terjadi saat malam hari, mungkin karena pengendara menyangka lumpur kering, padahal masih basah dan licin," jelasnya
Rizal dan warga lainnya lakukan gotong royong untuk membersihkan material longsor. Dirinya berharap Dinas Pemadam Kebakaran ikut terjun untuk membersihkan sisa lumpur.
"Kami hanya bisa bersihkan tanahnya. Kalau lumpurnya harus disemprot Damkar," imbuhnya
Sumber: