Tradisi Unik Masyarakat Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciwidey Jelang Ramadhan

Tradisi Unik Masyarakat Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciwidey Jelang Ramadhan

Tradisi unik masyarakat Desa Aliran Sungai (DAS) Ciwidey lakukan pencucian karpet masjid jelang ramadhan.--

RADARJABAR.ID, - Tradisi unik terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciwidey, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung dalam menyambut bulan suci ramadhan 2023.

Biasanya setiap daerah mempunyai tradisi unik dalam menyambut bulan yang penuh berkah dengan acara munggahan ataupun berziarah ke makam keluarga.

Berbeda dengan yang lain, DAS Ciwidey ini mempunyai keunikan sendiri dalam menyambut ramadhan. Hampir dari semua masyarakat melakukan gotong royong mencuci dan membersihkan karpet masjid di tiap daerahnya.

Terlihat masyarakat semua baik itu anak-anak, remaja hingga orang tua ikut membersihkan karpet masjid di aliran sungai tersebut dengan membawa sikat, gayung hingga sabun cuci.

Mereka semua tampak asik membersihkan karpet masjid tersebut yang dibawa menggunakan mobil bak hingga sepeda motor.

Bahkan hampir setiap ibu-ibu menggelar makanan layaknya botram (makan bersama) sambil menunggu anak dan suami mereka membersihkan karpet masjid di aliran sungai tersebut.

Arifin (39) salah satu pengurus masjid Al Hidayah di Kecamatan Soreang menyampaikan jika tradisi ini sudah turun temurun dilakukan dari dia kecil hingga sekarang.

“Sudah dari zaman dulu cuci karpet pasti disini tiap mau masuk ramadhan. Saya dulu juga sempat ikut orang tua dulu suka cuci disini dan meneruskan juga tokoh-tokoh sebelumnya yang dari tahun 1984 suka cuci disini,” ujar Arifin saat ditemui, Selasa (21/3/2023).

Arifin menjelaskan hampir setiap memasuki ramadhan pihaknya selalu melakukan tradisi mencuci karpet di aliran sungai ini agar ketika dipakai tarawih terlihat bersih dan wangi.

“Jadi ini tuh disebutnya Papajar kalau basa sunda mah. Jadi sebelum tarawih kita lakukan bersih-bersih dulu biar masjid terlihat bersih dan wangi,” katanya.

Adapun menurut Arifin pencucian karpet masjid ini bisa dilakukan hingga tiga sampai dua jam dari pencucian, pembersihan hingga pengeringan.

“Yang lama tuh pasti nunggu sampai keringnya hampir 2 jam, karena kita jemur dulu disini dan pas udah kering dibawa langsung ke masjid,” sebutnya

Selain itu Arifin menambahkan jika pencucian karpet masjid yang dilakukan di aliran sungai ini tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis sehingga banyak masyarakat yang datang untuk mencuci kesini.

"Iya gratis makanya dari sebulan sebelum ramadhan disini pasti sudah banyak yang nyuci dan otomatis pasti penuh. Jadi kita juga nggak semua langsung nyuci paling gantian karena kalau semua numpuk nyuci disini ga akan cukup tempatnya,” jelasnya

Sumber: