Unjani dan PT BSM Berkolaborasi Sediakan Filter-Absolut dan Perlengkapan IPAL di CV Linda Jaya

Unjani dan PT BSM Berkolaborasi Sediakan Filter-Absolut dan Perlengkapan IPAL di CV Linda Jaya

Melalui Program Matching Fund Sebagi Implementasi MBKM, Unjani dan PT BSM Berkolaborasi Sediakan Filter-Absolut dan perlengkapan IPAL di CV Linda Jaya--

Program Matching Fund Sebagi Implementasi MBKM

radarjabar.disway.id – Pencemaran lingkungan limbah industri penyamakan kulit di Garut dimulai ketika para pengusaha mengganti teknik penyamakan dari proses biologis menjadi proses kimiawi.

Tahun 1986-1987 Pemda Garut mencanangkan program relokasi, mengingat kondisi limbah industri penyamakan kulit semakin pekat seiring jumlah aktivitas produksi meningkat.

Terlebih, CV. Linda Jaya sebagai salah satu industri penyamakan kulit di Garut, saat ini usahanya semakin meningkat.

Peran DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) ini melayani penyewaan mesin penyamakan kulit membantu UMKM yang belum berkembang dan terhambat masalah permodalan terutama di masa pandemi saat ini.

Kondisi instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di CV. Linda Jaya belum bekerja secara optimal. Perlu dibangun IPAL supaya limbah pembuangan aman dibuang ke lingkungan sesuai Permen LH No. 5 tahun 2014.

Rekacipta pun ditawarkan insan Perguruan Tinggi Universitas Jenderal Achmad Yani dengan cara inovasi Filter-Absolut sebagai hasil riset sebelumnya (DRPM-Dikti dan LPDP).

Sementara itu, PT. Bara Multi Sugema (BSM) berkomitmen dan berkolaborasi dalam penyediaan Filter-Absolut dan perlengkapan IPAL yang akan diterapkan di CV. Linda Jaya.

Dalam kolaborasi ini, Unjani di wakili Fakultas Sains dan Informatika yang beranggotakan para dosen yakni, Dr. Anceu Murniati, S.Si, M.Si, Dr.  Arie Hardian, S.Si, M.Si dan Dr. Jasmansyah, Drs, M.Si.

Mewakili rekan-rekanya, Anceu murniati mengatakan, kolaborasi yang dilakukan bakal memberi keuntungan bagi kedua belah pihak yakni Unjani dan mitra Dudi.

”Kolaborasi sudah disepakati dalam suatu dokumen perjanjian kerja sama dengan bantuan secara tunai dan in-kind,” katanya.

Anceu menjelaskan, dalam kolaborasi tersebut, tim Unjani menawarkan solusi inovasi berupa kolaborasi implementatif antara Unjani, PT BSM dan CV Linda Jaya yang menguntungkan dalam penerapan rekacipta Filter-Absolut berbahan polimer ramah lingkungan.

”Filter Absolut dirancang terintegrasi unit IPAL CV. Linda Jaya yang diharapkan kinerjanya terstandar IPAL industri dan memenuhi baku mutu limbah industri penyamakan kulit, sehingga pembuangan air limbah akhir lebih aman dibuang ke lingkungan,” bebernya.

Dia menuturkan, keunggulan dan keunikan (Value Proposition) dari Karya Rekacipta Filter-Absolut dan perlengkapan unit IPAL dari tim Kimia FSI Unjani berupa Filter-Absolut yang ramah lingkungan dan berperan dalam menurunkan kadar BOD, TSS, COD.

Kemudian elektrokoagilasi yang dapat menyisihkan logam berat seperti krom (Cr) total dan dapat meminimalkan biaya penggunaan bahan kimia.

”Status rekacipta sudah dilindungi dengan kekayaan intelektual (paten serta HakCipta) dan merupakan open innovation/TTG,” bebernya.

Dia menjelaskan, tujuan kolaborasi sendiri adalah sinergi sharing pembiayaan Matching-Fund (MF) yang fokus pada desain peralatan IPAL pada lahan CV. Linda Jaya untuk pencapaian baku mutu limbah industri penyamakan kulit.

Kolaborasi ini juga bertujuan mendorong pencapaian IKU-2, IKU-3, IKU-4 IKU-5 dan IKU-7, melalui implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai akselarasi hilirisasi rekacipta yang melibatkan dosen dan mahasiswa, yang berkelanjutan serta berkontribusi untuk menyelesaikan permasalahan nyata.

”Rasionalisasi/urgensi. Fokus hilirisasi hasil riset dengan prioritas mitra Dudi sebagai penyedia produk rekacipta dan dampak positif terhadap Dudi penerima manfaat,” terangnya.

Upaya ini, lanjutnya, memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat dan perbaikan tata kelola lembaga publik/korporasi, harmonisasi lingkungan, maupun pelestarian budaya Indonesia.

”Kolaborasi ini juga sebagai kontribusi terhadap tridharma yang melibatkan mahasiswa dan dosen dalam pencapaian IKU dan rekognisi penyisipan kurikulum MBKM dalam pengembangan material maju,” tuturnya.

”Perolehan paten, hak cipta dan publikasi artikel pada jurnal internasional/nasional terakreditasi dan Potensi komersialisasi dengan pemenuhan produk standarisasi industri,” pungkasnya. (*)

Sumber: