Protes Jalan Rusak, Warga Desa Tanjungjaya dan Mekarjaya Tidak Akan Ikut Pilkada

Protes Jalan Rusak, Warga Desa Tanjungjaya dan Mekarjaya Tidak Akan Ikut Pilkada

Spanduk Protes Warga di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat--

BANDUNG BARAT– Warga Desa Tanjungjaya dan Desa Mekarjaya di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat menyatakan tidak mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 selama jalan rusak di wilayah mereka belum diperbaiki.

Warga di dua desa tersebut kesal sebab jalan di sepanjang Desa Tanjungjaya sampai Mekarjaya tidak kunjung diperbaiki selama 12 tahun terakhir oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat.

Warga yang kesal dengan kondisi jalan rusak itu kemudian melakukan aksi protes dengan cara menanam pohon pisang di sepanjang jalan berlubang.

Setelah melakukan aksi protes menanam pohon pisang, warga memasang spanduk bertuliskan 'Masyarakat Desa Mekarjaya dan Tanjungjaya tidak akan ikut serta dalam Pilkada sebelum Jalan Kabupaten Cihampelas - Bunder diperbaiki'.

Kepala Desa Tanjungjaya Tintin Marlina menjelaskan, spanduk itu merupakan pernyataan sikap warga pada Pemerintah Bandung Barat yang abai terhadap perbaikan jalan di wilayahnya.

"Warga Desa Mekarjaya dan Tanjungjaya mengultimatum Pilkada karena pejabatnya tidak respons. Mereka menyatakan sikap tidak akan ikut serta dalam Pilkada 2024 sebelum jalan Kabupaten Cihampelas-Bunder diperbaiki," jelas Tintin, pada Kamis 27 Oktober 2022.

Spanduk berisi ultimatum dari warga di dua desa tersebut di pasang di pusat keramaian Kecamatan Cihampelas serta di depan kantor pemerintahan.

"Di depan Kantor Kecamatan Cihampelas, di perempatan Jalan Cihampelas, di perempatan Desa Mekarjaya dan 1 lagi di Desa Tanjungjaya tepatnya di perempatan Mareleng," ungkap Tintin.

Penolakan warga di dua desa ini untuk ikut pilkada merupakan aksi protes lanjutan setelah mereka melakukan aksi protes jalan rusak dengan menanam pepohonan di sepanjang jalan berlubang di desa mereka.

"Penanaman pohon ini merupakan aksi yang kesekian kalinya sebagai protes warga. Ini mungkin bentuk rasa kekesalan warga terhadap pemerintah. Sedangkan kami selaku Pemerintah Desa Tanjungjaya sudah mengajukan perbaikan setiap tahun di Musrenbang tapi gak pernah ada tanggapannya," tegas Tintin

Sebelum melakukan aksi penanaman pohon, warga Tanjungjaya pernah menggelar aksi unjuk rasa dengan menyambangi Kantor Dinas Pekerjaan dan Tata Ruang (PUTR) Bandung Barat yang menuntut perbaikan jalan yang sama.

"Pernah tahun 2018 warga kami demo ke Dinas PUTR. Kalau gak salah waktu itu massa sebanyak 3 truk dengan rombongan motor. Tapi gak ada hasil. Buktinya sampai sekarang tidak ada perbaikan jalan," beber Tintin.

Sumber: