Tahu dan Tempe akan Hilang di Pasaran

Tahu dan Tempe akan Hilang di Pasaran

Seorang penjual Tahu-Tempe di pasar tradisional wilayah Kota Bandung.-(Foto: Kholid/Jabar Ekspres)-

BANDUNG, RadarJabar - Keberadaan tahu dan tempe di pasaran seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat, dikabarkan akan hilang untuk sementara waktu.

Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, hilangnya Tahu dan Tempe sebagai kebutuhan masyarakat itu, diketahui dalam beberapa waktu kedepan produksian serta peredarannya akan dihentikan sementara.

Ketua Paguyuban Tahu dan Tempe Jawa Barat, Zamaludin mengatakan, keputusan mogok produksi sudah dibahas serta disepakati bersama melalui musyawarah.

"Para perajin Tahu-Tempe dari perwakilan berbagai wilayah (di Jabar) sudah sepakat untuk libur produksi selama tiga hari," kata Zamaludin melalui seluler, Rabu, 26 Oktober 2022.

Mogok poduksi makanan berbahan dasar kedelai itu, ujar Zamaludin, akan dilakukan para perajin Tahu-Tempe di seluruh Jawa Barat pada 28 sampai 30 Oktober 2022 mendatang.

"Tanggal 28, 29 dan 30 Oktober (2022) itu libur produksi, jadi Tahu-Tempe akan tidak ada di pasaran mulai dari Sabtu 29 Oktober," ujarnya.

Zamaludin menerangkan, Tahu-Tempe yang nantinya akan hilang di pasaran sementara waktu tersebut, disepakati hanya sampai akhir bulan yakni 31 Oktober 2022 mendatang.

Bukan tanpa alasan, para perajin Tahu-Tempe berencana mogok produksi selama tiga hari itu, bertujuan supaya harga jual bisa disesuaikan.

"Harga Tahu Citak maupun Takus harganya akan naik (sebesar) Rp5 ribu per papan, atau sekitar 10 sampai 15 persen," terangnya.

"Sedangkan untuk Tempe, itu disesuaikan dengan harga kedelai," tambah Zamaludin.

Dia meminta, supaya pihak pemerintah turut berperan, dengan memberikan perhatian dan kebijakan mengenai kenaikan hagra bahan baku Tahu-Tempe.

"Kami harap pemerintah turun tangan untuk mengatasi masalah naiknya bahan baku, terutama kedelai," imbuh Zamaludin.

Dia menegaskan, mogok produksi itu sebagai sikap para perajin Tahu-Tempe, sebab harga bahan baku yang terus merangkak naik.

Zamaludin menambahkan, sikap tersebut juga ditujukan kepada pemerintah agar mau turun tangan untuk membantu perajin Tahu-Tempe yang saat ini sedang menjerit.

Sumber: Jabar Ekspres