SEAMEO Biotrop Kemas Keanekaragaman Hayati Dalam Bentuk Wisata Pendidikan Pertanian
Direktur SEAMEO Biotrop, Zulhamsyah Imran saat menjelaskan sejumlah program kepada wartawan. (Yudha Prananda / Jabar Ekspres)--
BOGOR - Rencana SEAMEO Biotrop dalam pengembangan model kawasan Agroekoeduwisata Asia Tenggara di kawasan kampus SEAMEO Biotrop, Kota Bogor semakin terang.
Sebelumnya, perencanaan bentuk pariwisata yang memadukan bentang alam (ekosistem) dan pendidikan berbasis pertanian itu telah dibahas dalam workshop internasional untuk meramu masukan dari berbagai ahli dari lembaga regional dan sukses di soft launching pada Rabu, 5 Oktober 2022 sore.
"Ini dirancang untuk menyatukan unsur-unsur ekosistem dan memanfaatkan landscape dan fasilitas ramah lingkungan dalam mendidik masyarakat tentang nilai-nilai keanekaragaman hayati," ungkap Direktur SEAMEO Biotrop Zulhamsyah Imran kepada wartawan dikutip Kamis, 6 Oktober 2022.
Dia menyebut, dengan hadirnya Agroekoeduwisata SEAMEO Biotrop diharapkan dapat memberikan pengalaman serta memberikan pengetahuan ilmiah yang meliputi Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM).
"Untuk kegiatan yang bersifat laboratorium, bagaimana melakukan uji coba membuat parfum, sabun dan minyak atsiri menjadi bagian yang akan disampaikan kepada pengunjung," paparnya.
Disamping itu, pengunjung juga akan mendapatkan pengetahuan tentang urban agriculture sistem hidroponik dan akuaponik, termasuk cara beternak lebah madu tanpa sengat.
"Masih ada beberapa fasilitas baru, di antaranya lebah tanpa sengat, sensory garden, terapetik garden, area camping dan kebun buah-buahan, termasuk juga ada kebun jati," imbuhnya.
Di kawasan ini, tersebut pihaknya juga mengkonservasi tumbuhan langka, seperti gaharu, cendana, meranti dan trembesi.
Keberadaan pohon-pohon itu diharapkan kedepan bisa memberikan manfaat memproduksi banyak oksigen untuk Kota Bogor.
"Agroeduwisata SEAMEO Biotrop dibuka untuk masyarakat umum. Saat ini sampai satu tahun kedepan masih free, sambil menyiapkan semua tempat yang akan dikunjungi," pungkasnya.*(YUD)
Sumber: