Terinspirasi Film Transformers, Pemuda Bogor Ciptakan Miniatur Robot dari Limbah

Terinspirasi Film Transformers, Pemuda Bogor Ciptakan Miniatur Robot dari Limbah

Yusuf saat menyelesaikan pembuatan miniatur robo di Kampung Rawa Dulang, Cisarua, kabupaten Bogor, Selasa (20/9). Foto : Sandika Fadilah/Jabar Ekpres--

BOGOR - Limbah barang bekas tak hanya menjadi sampah semata. Di tangan Yusuf (29) pria asal Kampung Rawadulang, Cisarua, Kabupaten Bogor, limbah tersebut disulap menjadi barang yang bernilai dan menghasilkan pundi-pundi rupiah. Yusuf memanfaatkan limbah bekas seperti korek gas, botol plastik oli, kaleng susu bekas, dan plastik toples untuk dijadikan sebuah minatur robot dan hewan.

Dirinya menceritakan, pada tahun 2020 silam ia terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena dampak pandemi Covid-19 sehingga membuatnya harus memutar otak agar bisa tetap produktif dan menghasilkan pemasukan untuk keluarganya.

Terinspirasi dari film Transformers, Yusuf kemudian mencoba berinovasi dengan membuat sebuah miniatur robot dari sampah barang bekas. Ternyata miniatur buatannya berhasil menarik perhatian pembeli dari berbagai wilayah di Indonesia.

“Awalnya iseng aja, ngisi kekosongan waktu habis kena PHK di tempat kerja, gak ada kepikiran untuk dijual dan jadi usaha. Saya buat ini juga autodidak liat konsep di film Transformers aja. Miniatur yang pertama saya buat itu minatur sepeda motor dan robot," kata Yusuf kepada Jabar Ekspres, Selasa (20/09).

Untuk jenis miniatur hewan yang Yusuf buat di antaranya lebah, belalang, laba-laba, udang, ikan, capung dan jenis minatur robot yang ia buat replika dari film Transformers.

Sehabis membuat minatur tersebut, Yusuf memposting karya di akun media sosial Facebook dan YouTube-nya untuk dipasarkan.

"Alhamdulillah banyak yang pesan. Ada yang beli satu model 1-4 buah. Model yang banyak diminati itu lebah dan belalang," lanjutnya.

Yusuf menjual produk nya dengan harga Rp 150 ribu sampai Rp 250 ribu tergantung jenis, tingkat kesulitan dengan ukuran panjang 10-15 cm dan dipasarkan diseluruh wilayah Indonesia.

"Pernah ada yang beli dari Nias, Jayapura, Kendari, Sulawesi Tenggara, Palembang dan Bali. Rata-rata pembelinya itu hobi atau buat koleksi," kata Yusuf.

Proses pembuatan satu karakter miniatur robot dari limbah tersebut dapat memakan waktu sampai dua hari dengan mengunakan alat seperti gergaji ukir, pisau cutter, lem, gunting, tang dan solder. * (SFR)

Sumber: