Reses di Bogor Selatan, Rusli Soroti Dampak Bencana dan Double Track
Wakil Ketua III DPRD Kota Bogor, Rusli Prihatevy saat melakukan reses di wilayah Kecamatan Bogor Selatan.-(Foto: Yudha Prananda/Jabar Ekspres)-
BOGOR, RadarJabar - Dalam reses masa sidang ketiga Tahun 2021-2022, Wakil Ketua III DPRD Kota Bogor Rusli Prihatevy menyoroti dampak bencana dan proyek jalur ganda kereta Bogor-Sukabumi atau double track dengan menyambangi wilayah Kecamatan Bogor Selatan pada Selasa, (13/9) dan Rabu, 14 September 2022.
Di sana, Rusli meninjau 18 titik lokasi yang terdampak bencana di wilayah tersebut belum lama ini.
Dia juga menampung aspirasi warga yang ada di sekitar proyek double track yang hingga kini belum mendapat domisili kependudukan yang jelas.
"Reses sekarang permintaan warga Bogor Selatan lebih kepada bencana, laporan ke saya hampir 18 kejadian di Bogor Selatan. Selain itu ada juga hal yang krusial di wilayah Cipaku, warga terdampak double track sehingga hampir 100 Kepala Keluarga (KK) dipindahkan, untuk double track juga akses jalan di RW15, sehingga itu perlu perhatian," katanya kepada Jabar Ekspres pada Rabu, 14 September 2022.
Dia menjelaskan, untuk akses jalan yang dimaksud termasuk Jembatan Cisadane merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, sehingga hal tersebut perlu dorongan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Politisi Golkar itu juga menyebut, terkait dampak proyek double track sudah berangsur baik, hanya tinggal domisili kependudukan warga mengingat akan masuk tahun politik.
"Tetapi hampir 3.000 lebih harus diatasi oleh Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil), karena ini akan berakibat kepada daftar pemilih. Saya minta hal kependudukan dipercepat," ungkapnya.
Rusli membeberkan, dalam reses tersebut didominasi oleh aspirasi warga Mulyaharja yang khawatir dengan adanya bencana, khususnya mengenai bidang pembangunan infrastruktur dan masalah ekonomi.
Namun, sambung dia, kali ini lebih kepada penanganan bencana menjadi skala prioritas lantaran curah hujan yang cukup tinggi.
"Ya, tentunya ada beberapa hal tugasnya dari provinsi Jawa Barat dan Pemkot Bogor. Tentunya kami ingin mendorong, kemarin saya sidak ke wilayah Kelurahan Cipaku dan Mulyaharja, ada beberapa masyarakat yang terdampak dan sangat memprihatinkan," jelasnya.
Dia menegaskan, meski aspirasi bidang pembangunan, infarstruktur dan masalah ekonomi masih tetap ada, namun porsinya tidak signifikan.
"Kami fokus tangani bencana di Bogor Selatan ini. Penanganan pasca bencana pastinya sangat dibutuhkan oleh masyarakat Bogor Selatan. Saya juga terus bergerak ke titik-titik bencana yang perlu penanganan segera," tukasnya.*** (YUD)
Sumber: Jabar Ekspres