Mahasiswa Terpilih dari 21 Perguruan Tinggi Menimba Ilmu di SEAMEO Biotrop
Pelaksanaan Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) bagi mahasiswa terpilih di SEAMEO Biotrop, Kota Bogor, Rabu (31/7).-(Foto: Yudha Prananda/Jabar Ekspres)-
BOGOR, RadarJabar - Sebanyak 48 mahasiswa dari 21 perguruan tinggi di Indonesia mengikuti Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di SEAMEO Biotrop, Kota Bogor, Jawa Barat.
MSIB merupakan salah satu program Kampus Merdeka pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Pembukaaan dan orientasi MSIB batch tiga ini dihadiri langsung Direktur SEAMEO Biotrop Zulhamsyah Imran.
Kegiatan ini juga disaksikan oleh perwakilan-perwakilan perguruan tinggi secara virtual.
Para mahasiswa menimba ilmu di SEAMEO Biotrop selama lima bulan di bidang manajemen biodiversitas tropika yang difokuskan pada lima sub topik magang.
Antara lain, pengelolaan laboratorium parameter kualitas lingkungan, produksi bibit kultur jaringan rumput laut dan jamur pangan hingga pemasaran, pengelolaan dan pemanfaatan lahan suboptimal di wilayah tropis serta pertanian perkotaan berkelanjutan.
"Saya harapkan adik-adik sebagai mahasiswa dapat menjadi generasi penerus yang unggul dan bermartabat serta bermanfaat untuk bangsa," kata Direktur SEAMEO Biotrop Zulhamsyah Imran pada Rabu, 31 Agustus 2022.
Dia menyebut, dari sejak didirikan pada 6 Februari 1998 paling tidak ada sejumlah mandat utama yang diemban oleh SEAMEO Biotrop.
Yang menjadi utama, sambung dia, bagaimana melakukan kegiatan penelitian, dalam hal ini adalah untuk mengimplementasikan dari kelompok sains.
Karena, kata dia, memang penelitian di Indonesia sekarang ini tupoksinya ada di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Mangkanya kita sekarang ini punya satu jargon sains for education. Ini juga memiliki regulasi yang ada di Pemerintahan Indonesia karena kami berada di bawah hostic nya di Indonesia atau orientasi dunia adalah di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga agak sedikit kita perlu melakukan metamorfosis ketika kita berbicara penelitian," ungkapnya.
Dia melanjutkan, artinya bahwa kegiatan riset yang dilakukan pihaknya memang harus sangat menunjang pada kegiatan pendidikan.
Hal itu, selaras dengan hadirnya keberadaan mahasiswa yang diharapkan mendukung program-program yang saat ini dibutuhkan.
"Kami melakukan peningkatan kapasitas SDM, barangkali ini yang sangat relevan dengan keberadaan adik-adik mahasiswa di lembaga kami untuk mengikuti satu program yang disebut MSIB yang sudah berjalan 3 Batch," jelasnya.
Sumber: Jabar Ekspres