CFD Ditiadakan Sepanjang Tahun Ini, Begini Tanggapan Warga Bandung
Kepala Bidang Keamanan dan Ketertiban Transportasi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Asep Kuswara tengah memberi paparan kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Rabu (24/8).-(Foto: Ist.)-
BANDUNG, RadarJabar - Kegiatan Car Free Day (CFD) yang biasa digelar di Jalan Ir. H. Djuanda atau Jalan Dago, Kota Bandung, diketahui tidak akan dilaksanakan dalam sepanjang 2022.
Menanggapi hal demikian, beberapa warga Bandung merasa heran. Itulah yang dirasakan Rizky Edbert. Dia menuturkan, pada tahun ini setidaknya CFD harus tetap diadakan.
Pasalnya, menurut Rizky, hal tersebut berbanding lurus dengan pembangunan sejumlah flyover di Kota Bandung. Tampak jor-joran. Kenapa anggaran CFD sampai sekarang masih tersendat?
"Aneh. Karena CFD harusnya tetap ada. Bagaimapun, CFD bisa membagi dua 'keriweuhan' (kesibukan) wilayah Gasibu," ungkap Rizky pada Jabar Ekspres sambil terkekeh, Rabu, 24 Agustus 2022.
Dirinya mengaku, selain merasa senang lantaran melihat aktivitas warga Bandung di Jalan Dago yang bebas asap kendaraan, peniadaan CFD, katanya, pun dapat menghilangkan kesempatan mahasiswa mencari dana usaha (danus).
"CFD juga jadi lapak para pedagang. Apalagi anak mahasiswa mau danus-danus-an, gratis. kalau di Gasibu, kan, ada bayar lapak dan bayar parkirnya," tegas pemuda berusia 23 tahun itu.
Melihat kondisi tersebut, membuat dirinya tidak setuju apabila sepanjang tahun CFD 'libur'. Berbeda dengan Rizky, Jabar Ekspres menemui Ghina Bakhita. Dia mewajarkan apabila CFD harus 'libur' dulu.
Terlebih, kata Ghina, kasus Covid-19 masih belum terkendali sepenuhnya. Sehingga hal itu menurutnya, dapat menimbulkan kecenderungan penyebaran kasus yang lebih banyak lagi.
"Tapi, kalau misalkan emang diselenggarakan lagi, dibuka lagi, mungkin lebih diperketat. Enggak boleh terlalu berkerumun," ujar Ghina.
Kendati begitu, ada rasa ketidaksetujuan dari dirinya. "Kalau karena covid? Kenapa? Padahal 'kan sudah membaik. Lalu anggarannya juga buat apa, gitu. Tanda tanya," imbuhnya.
Dia lantas berharap yang terbaik bagi pemerintah. Ghina melanjutkan, apabila CFD ditiadakan, terdapat sejumlah orang yang dirugikan.
Misalnya, seperti warga Bandung yang memanfaatkan kesempatan itu untuk jualan. "Jadi kalau ditutup, tentu, membuat beberapa orang kehilangan kesempatan untuk dagang," pungkasnya.*** (zar)
Sumber: Jabar Ekspres