Rocky Gerung Pertanyakan Ujung Kasus Ferdy Sambo: yang Beredar Sekarang Semua Dibikin Retak

Rocky Gerung Pertanyakan Ujung Kasus Ferdy Sambo: yang Beredar Sekarang Semua Dibikin Retak

Pengamat Politik Rocky Gerung Pertanyakan Ujung Kasus Ferdy Sambo--

JAKARTA- Pengamat politik, Rocky Gerung mempertanyakan, mau sampai mana ujung dari kasus besar pembunuhan berencana Brigadir Yoshua yang dilakukan Ferdy Sambo.

Apakah kasus Brigadir J ini ingin melihat Polri yang jadi berantakan atau bagaimana ke depannya?

Disebutkan Rocky Gerung, bukan tidak mungkin di belakang keberantakan itu lalu adanya agenda politik yang masuk.

Agenda politik yang dimaksud yakni Pemilu 2024 mendatang bisa ditunda dengan alasan institusi Polri sedang mengalami kekacauan.

Rocky Gerung meminta kekacauan yang sudah sangat berantakan ini harus ada batas jelasnya, jangan sampai melebar ke ranah lain yang tidak perlu sampai dilakukan.

"Jadi sekali lagi, bagian-bagian ytang retak ini justru musti di lem dulu baru nanti kita bongkar ke masalah yang lain," ujar Rocky Gerung dikutip dari video yang ada di kanal YouTube-nya pada Rabu, 24 Agustus 2022.

"Nah, hal-hal yang sekarang beredar, semua dibikin retak, itu kan persoalannya. Nanti ada versi yang membela Sambo, ada versi yang membela Bareskrim, jadi pertarungan itu yang nggak akan habis, sementara kita masuk di tahun pemilu," tuturnya menambahkan.

Rocky Gerung mengaku senang apabila ada kekacauan yang terjadi, tetapi dia tidak senang juga apabila kekacauan itu sampai merusak dan menyulitkan masyarakat.

"Saya senang aja ada kekacauan, tapi kekacauan itu akibat pada sara, kesulitan rakyat, itu yang saya enggak senang," papar Rocky.

"Jadi tetap diminta sebetulnya, pada akhirnya Presiden Jokowi harus memutuskan secara cepat, apa yang mesti dilakukan oleh kepolisian supaya sekaligus di uji pengetahuan presiden dan kemampuan dia untuk paham bahwa kepolisian itu ada di dalam situasi yang sangat rapuh. Jangan presiden seolah-olah lempar isu aja lalu nunggu diujung nanti oke padahal sudah disiapkan pengganti Sigit," lanjutnya.

Sementara itu, terkait dengan skema konsorsium 303 yang beredar, Rocky Gerung mempertanyakan apakah Sambo sekuat itu untuk dapat mengatur semua aparat sampai kebawah.

“Jika Sambo sekuat itu, Sambo menggunakan mekanisme seperti apa, apakah mekanisme pelaporan atau sekedar mekanisme uang. Apakah komando itu berimpit dengan ketebalan amlop,” tambah Rocky.

Rocky mengatakan bahwa hal ini dapat dilihat dari sisi positifnya di mana dengan beredarnya skema konsorsium 303 di mana masyarakat ingin pihak kepolisian melakukan proses mitigasi di tubuh Polri.

Untuk itu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus segera menklarifikasi apa itu skema konsorsium 303, hal ini sangat berbahaya karena banyak nama yang tersapat di dalamnya.

Sumber: