Harga Telur Ayam di Kota Bandung Melejit Hingga Rp32 Ribu Perkilo
Elis (55) salah satu pedagang telur ayam di Pasar Kosambi Bandung. Selasa (23/8).- Foto. Sandi Nugraha.-
BANDUNG - Harga kebutuhan pokok seperti telur ayam kini telah mengalami kenaikan harga. Berdasarkan informasi dari salah seorang pedagang telur ayam di Pasar tradisional, satu kilo gram telur ayam kini dibandrol dengan harga Rp 32.000.
"Normalnya mah dari Rp 28.000, terus menjadi Rp 30.000, dan sekarang Rp 32.000. dan itu sudah ada 5 hari kebelakang terlur naik," kata salah seorang penjual telur ayam di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Elis (55), Selasa (23/8).
Elis juga menjelaskan alasan kenaikan harga ini tidak diketahui olehnya secara pasti. Namun yang pasti, kenaikan harga tersebut telah mengakibatkan turunnya penjualan.
"Pembeli berkurang yang tadinya suka beli sekilo semenjak naik jadi beli setengah atau dari setengah jadi seperempat. Jadi Sekarang hampir semua pembeli (telur ayam) sekarang mengeluh termasuk pedagang juga," imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa barat, Iendra Sofyan membenarkan bahwa saat ini memang tengah terjadi kenaikan harga telur ayam.
"Setelah kita analisis penyebabnya itu (telur ayam naik) dari awal pakannya (ayam) itu sudah mulai naik harganya. Dan itu saat di harga Rp 24.000," ujarnya
Selain dari harga pakan ayam yang meningkat, Iendra juga menuturkan penyebab lainnya dari sisi penyaluran atau pendistribusian.
"Nah ini kita akan telusuri lagi dengan teman-teman pelaku usaha itu diarahkan kemana sehingga ke Jabar berkurang dan sehingga menaikan harganya," ungkapnya
Maka untuk menindak lanjut kenaikan tersebut, Ia mengaku Disperidag Jawa barat akan terus melakukan pemantauan dari hulu ke hilir secara intensif.
Diharapkan pada bulan depan atau beberapa Minggu kedepan sudah mulai turun lagi. Tapi sampai akhir ini diperkirakan tidak akan turun lagi sampai di Rp 20.000," ucapnya
Sementara, menurut Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berharap kepada masyarakat tidak terlalu panik dengan adanya kenaikan harga telur ini. "Pemerintah pasti akan melakukan intervensi kembali, yang penting menurut saya masyarakat bisa memenuhi kebutuhan hidupnya karena adapun pemerintah seperti menaikkan BBM atau keputusan lainnya itu adalah untuk menjaga stabilitas nasional ini," katanya
"Jadi jangan ada anggapan pemerintah tidak peduli kepada rakyat, itu tidak mungkin ada pimpinan daerah atau nasional yang tidak peduli kepada rakyatnya," pungkasnya. (San).
Sumber: